Pernyataan Eks Anggota DPRD Riau Sardiyono Tentang Bangunan SDN Air Buluh Dikecam Netizen

DERAKPOST.COM – Baru-baru ini, eks anggota DPRD Riau Sardiyono pernah menayangkanya video tentang kondisi dari bangunan SDN Air Buluh, yakni di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing. Hal itu jelas ada di sejumlah grup whatsapp

Selain menayangkan video, Sardiyono mengulasnya dengan komentar yang berisi kritikan tajam. Misalnya tentang pemerintah berfoya-foya ini gunakan APBD untuk hura-hura, sementara kondisi bangunan sekolah SD Negeri Air Buluh sangat memprihatinkan

Kritikan Sardiyono ini mendapatkan tanggapanya pedas seorang netizen. Dalam grup whatsapp INFO A1, netizen dengan nomor hp 0811 766 xxx menyebutkan Sardiyono dengan ungkapan pribahasa “seperti menepuk air di dulang”.

Ia pun menguraikan masa jabatan Sardiyono sebagai anggota DPRD. Dikatakannya, Sardiyono 15 tahun menjadi anggota DPRD Kabupaten Kuansing dan juga 5 tahun menjadi anggota DPRD Provinsi Riau. Kini Sardiyono tidak lagi menjadi anggota DPRD lantaran gagal di Pileg 2024.

Selama 20 tahun menjadi anggota DPRD kenapa Sardiyono tidak ada memperjuangkan bangunan sekolah yang kini dikritiknya. Padahal lokasi bangunan sekolah itu berada dalam daerah pemilihannya sendiri. Ia pun menyesalkan kenapa setelah tidak duduk, Sardiyono berkomentar sana-sini. Bahkan seperti menepuk air di dulang.

Menjawab tanggapan dari seorang netizen ini, Sardiyono kepada KuansingKita menjelaskan dirinya menjadi anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi terakhir tahun 2019. Pada kurun waktu itu, bangunan SD Negeri Air Buluh belum memprihatinkan seperti ini.

Sejak 2020, kata Sardiyono, dia menjadi wakil rakyat di DPRD Provinsi Riau. Sayangnya, kewenangan legislatif provinsi untuk urusan sekolah hanya tingkat SLTA. Sedangkan SD dan SLTP menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.

Selama menjadi anggota DPRD Riau menurut Sardiyono dirinya telah berbuat untuk sejumlah SLTA di Kuantan Singingi. Misalnya Pembangunan SMA Pantai, Kecamatan Pucuk Rantau dan sejumlah SMA/SMK lainnya di Kuantan Singingi.

SMA Kuantan Hilir Seberang misalnya. Tahun anggaran 2023 SMA Kuantan Hilir Seberang mendapatkan alokasi pembangunan RKB sebesar Rp 800 juta. Ini bentuk aspirasi yang diperjuangkannya di tingkat provinsi.

“SMA Hulu Kuantan, SMK Singingi Hilir, SMK Pertanian Kuantan Tengah, semua dapat alokasi pembangunan dari provinsi atas aspirasi yang saya perjuangkan,” tandas Sardiyono seraya menambahkan kalau kritiknya bukan menepuk air di dulang.

Sementara itu, netizen dengan nomor hp 0811766xxx yang kemudian diketahui bernama Roky Ramadani saat dihubungi KuansingKita mengatakan kalau dirinya ingin meluruskan pandangan Sardiyono terhadap  pemerintah daerah.

Roky mengaku sangat berat menerima kritikan Sardiyono yang mengatakan pemerintah daerah berfoya-foya menggunakan APBD untuk hura-hura. Komentar ini kata Roki, bisa membangun opini liar. Padahal semua tahu bahwa kondisi daerah tengah dihimpit kesulitan keuangan.

“Kita harus bersykur dengan sikap pak Bupati Suhardiman bisa kendalikan pemerintahan dengan bijak dalam kondisi sulit seperti saat ini,” tutup Roky Ramadani.  (Dairul)

DPRDnetizenRiauSardiyono
Comments (0)
Add Comment