DERAKPOST.COM – Penjabat (Pj) Bupati Kampar yang diwakili Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Yusri ini membuka secara resmi kegiatan Technical Working Group (TWG) Pertemuan II Penguatan Forum Komunikasi Terpadu Pengelolaan Dan Pengembangan Perairan Darat Kampar. Kegiatan ini diselenggarakan di ruang Rapat Kantor Bupati Lantai III.
Hadir diantaranya Amla nurfiarini tim ahli IT Iswari ratna astuti sebagai projek manajer, Kepala Dinas Perikanan Zulfahmi, Kepala Bagian SDA Setda Kampar Safaruddin, perwakilan PLTA Koto Panjang, dan Stakeholder terkait lainnya.
Dalam sambutannya Pj. Sekda menjelaskan bahwa di kabupaten Kampar memiliki sumber daya ikan lokal yang langka, dimana di daerah lain tidak memiliki potensi seperti di kabupaten Kampar. Ia berharap Organisasi Food Agriculture and Organization (FAO) dapat melanjutkan program ini kedepannya, karena dengan pemanfaatan ikan lokal air tawar di Kabupaten Kampar dapat meningkatkan sumber perekonomian masyarakat.
Lebih jauh Yusri menjelaskan di Kabupaten Kampar, terdapat lubuk larangan adat yang memiliki nilai dan makna penting bagi masyarakat setempat. Lubuk larangan adat ini biasanya merupakan area alam yang dianggap suci dan dilarang untuk diganggu atau dimanfaatkan oleh manusia dalam aktivitas apapun.
Ia menambahkan biasanya, lubuk larangan adat ini dijaga dan dihormati secara turun-temurun oleh masyarakat adat Kampar sebagai bagian dari kearifan lokal dan warisan budaya mereka. Tradisi ini mencerminkan hubungan yang dalam antara manusia dan alam serta upaya untuk melestarikan ekosistem yang berkelanjutan.
Yusri juga mengatakan Datuk adat sudah selayaknya mendapatkan penghargaan dari FAO karena Datuk adat di kabupaten Kampar selama ini berkomitmen menjaga kelestarian alam terutama sumber daya air lokal yang terdapat ikan-ikan langka yang dapat dimanfaatkan untuk generasi dimasa depan.
Yusri juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam menjaga ekosistem perairan darat yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dalam upaya konservasi dan pengembangan perairan darat Kampar. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya sangatlah vital dalam mencapai tujuan bersama kita,” ujarnya.
Diakhir arahannya Yusri mengatakan salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah pembahasan strategi pengelolaan dan pengembangan perairan darat yang berkelanjutan. Hal ini meliputi upaya pengendalian pencemaran, peningkatan kualitas air, serta pemanfaatan secara bijaksana sumber daya perairan untuk kepentingan ekonomi masyarakat lokal. (Mut)