DERAKPOST.COM – Sebanyak dua blok di Provinsi Riau, pada Energi Mega Persada (EMP) melakukan akuisisi. Yakni dua blok migas berada Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu. Akuisisi itupun
Provinsi Riau. Melalui anak usahanya, Energi Gandewa dan Energi Riau, EMP melakukan aksi korporasi dengan mengambil alih Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak dan Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar.
Seremonial penyampaian partisipasi kepentingan dan perubahan operator tersebut dilakukan di Pekanbaru, Riau yang dihadiri Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Manajemen Energi Mega Persada, Manajemen Pertamina Hulu Energi, Dirjen Migas, pemerintah daerah setempat dan pemangku kepentingan.
Alih operator KKKS tersebut ditandai dengan penyerahan Certifikat of Completion dari PHE Siak ke Energi Gandewa dan PHE Kampar ke Energi Riau dengan porsi 90 persen kepemilikan saham dan 10 persen partisipasi interest yang dimiliki oleh BUMD, Riau Petroleum Kampar.
Dalam sambutannya, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko yang disampaikan oleh Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus berharap kedua pengelola blok migas tersebut dapat memberikan kontribusinya untuk negara dan dapat menaikan produksi dan menambah kapasitas angkat migas nasional.
“Kita berharap, KKKS EMP Energi Riau dan EMP Energy Gandewa sebagai entitas baru EMP dapat lebih berkiprah meningkatkan produksi dan meningkatkan capaian lift nasional dan berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah,” kata Rikky Rahmat Firdaus.
Rikky menambahkan target pengangkatan untuk Blok Kampar dalam WP&B 2024 sebesar 800 barel minyak per hari dan rencana well service sebanyak 87 kegiatan. Sementara target pengangkatan Blok Siak sebesar 1.800 barel per hari dan 135 kegiatan well service.
“Blok Siak juga direncanakan ada 7 pengeboran sumur minyak pada tahun ini,” kata Rikky.
Sementara itu, Direktur EMP Energi Riau, Tri Firmanto mengatakan alih kelola ini diharapkan dapat memberikan tongkat estafet pengelolaan lapangan.
EMP Energi Riau dan Energi Gandewa, sambung Tri Firmanto, akan berupaya meningkatkan produksi migas melalui kegiatan-kegiatan pelayanan sumur, pengeboran sumur-sumur baru ataupun program lainnya dalam upaya memberikan kontribusi secara nasional kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden agar industri hulu migas di Tanah Air dapat memenuhi target produksi migas nasional yakni satu juta barel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada tahun 2030,” kata Tri Firmanto.
Sebelumnya General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Hari Widodo, di awal acara menceritakan kilas balik PHE Siak yang dimandatkan pada Pertamina sejak tahun 2014 dari Chevron dan PHE Kampar yang dialih kelola dari Stanvac dan Medco pada tahun 2016 silam. “Catatan Tertinggi PHE Siak mampu menghasilkan 2350 bpod dan PHE Kampar 1500 bpod. Alih kelola ini kami harapkan berjalan lancar untuk sama-sama menyokong kebutuhan energi negeri.
Lebih lanjut Hari menyampaikan telah menyiapkan personel untuk mengawali masa transisi. “Insya Allah kami mendukung penuh dalam masa transisi ini dengan harapan agar Siak Kampar lancar dan selamat dalam operasinya,” pungkas Hari. (Rul)