DERAKPOST.COM – PWI Pusat bersama Kemendikbudristek, sukses selenggara Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). Ini, bertempat di hotel New Puri Garden Semarang dari tanggal 25 hingga 29 Juni 2024, dan ditutup secara resmi pada Sabtu sore (29/6/20204).
Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, secara resmi menutup SJI yang kali ini mengusung tema “Berintegritas, Berpikir Kreatif, Multitasking, dan Berwawasan Kebangsaan”. Hendry mengapresiasi kerja keras PWI Jawa Tengah sebagai panitia, tim pengajar, dan 28 peserta yang tetap bersemangat dari awal hingga akhir acara.
SJI merupakan sekolah berjalan yang mendekati peserta di setiap provinsi di Indonesia, bertujuan untuk mencetak wartawan berkualitas yang mampu menyajikan berita yang kredibel dan informatif.
Seperti layaknya sebuah sekolah, peserta SJI menerima sertifikat dan medali di akhir pelatihan. Lima peserta dengan nilai terbaik mendapatkan penghargaan khusus dari tim penilai yang terdiri dari Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat M Nasir, Ketua Komisi Pendidikan dan Pelatihan Marah Sakti Siregar, Direktur SJI Ahmed Kurnia, Ketua PWI Jateng Amir Machmud.
Kemudian wartawan senior Hendro Basuki, dan Kepala Sekolah SJI di Semarang, Alkomari. Kelima wartawan muda terbaik tersebut adalah Issatul Hani’ah (kuasakata.com), Amanda Rizqyana (Lentera Jateng), Diaz Azminatul Abidin (Suarabaru.id), Wahyu Ardianti Woro Seto (Tribunjateng.com), dan Bakhtiar Rivai (RRI Semarang).
Dalam sambutan penutupannya, Hendry Ch Bangun menekankan pentingnya SJI dalam menghadirkan karya-karya jurnalistik yang bermutu dan berwawasan kebangsaan di ruang publik.
“Selama belajar di SJI, kalian mungkin telah menyadari bahwa kondisi saat ini sangat tidak kondusif bagi kehidupan pers dan kesejahteraan wartawan. PWI merasa bertanggung jawab untuk menghadapi tantangan ini. Itulah sebabnya SJI hadir,” kata mantan wartawan Harian Kompas itu.
Dalam keterangan tertulisnya. Hendry juga mengajak wartawan untuk tetap berkomitmen menghasilkan produk jurnalistik berkualitas. Ia mencontohkan media lokal di Eropa yang mulai bangkit karena masyarakat sudah jenuh dengan informasi yang membanjiri media sosial.
“Kita harus menjadi penjaga pintu informasi yang berguna. Misalnya saat ini musim penerimaan siswa, berilah informasi yang relevan. Saat musim El Nino, berikan edukasi kepada masyarakat yang tidak bisa dilakukan oleh media sosial,” tambahnya. Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, M Nasir, juga berharap peserta SJI dapat menjadi agen perubahan dan menyebarkan ilmu kepada wartawan lainnya.
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, mengungkapkan kegembiraannya karena peserta SJI memperoleh ilmu baru dan pengalaman berharga. Hal ini menunjukkan bahwa SJI sangat bermanfaat dan diharapkan pengetahuan yang didapat dapat disebarkan ke lingkungan yang lebih luas.
Wahyu Ardianti Woro Seto, salah satu peserta terbaik, menyatakan bahwa semua mata ajar sangat menarik dan ia merasa beruntung mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan baru.
“Dari SJI, saya semakin menyadari bahwa tugas wartawan sangat penting untuk meluruskan dan memverifikasi informasi,” tambahnya.
Peserta lainnya, Meiwan Dani Ristanto, mengatakan bahwa SJI membuka wawasan tentang profesi wartawan dan segala konsekuensi yang harus dihadapi. Ketua PWI Kota Tegal ini merasa senang menjadi bagian dari SJI. (Dairul)