DERAKPOST.COM – RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru bersama Smiletrain Indonesia mengadakan acara Seminar Gratis “Celah Tertutup, Harapan Terbuka”: Upaya Berkelanjutan Dalam Penanganan Celah Bibir dan Celah Langit-Langit. Seminar ini berlangsung Sabtu (11/1/2025), di Hotel Mutiara Merdeka.
Acara ini meningkatkan pemahaman dan kolaborasi lintas profesi penanganan celah bibir dan celah langit-langit. Seminar ditaja ini, seperti didalam keterangan tertulisnya diterima media. Ini menghadirkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang membahas pendekatan berkelanjutan pada menangani kondisi tersebut, yang berfokus aspek medis, psikologis, dan nutrisi pasien.
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka, yaitu:
Dr. Ocky Pranata, Sp.BM Subs. C.O.M (K) (Dokter Spesialis Bedah Mulut), yang Upaya Berkelanjutan Penanganan Celah Bibir dan Celah Langit-Langit secara komprehensif mulai memperbaiki celah bibir dan langit-langit hingga proses belajar bicara dan pemenuhan nutrisi.
Dr. Jon Madi, Sp.OG, Subs. KFM, SH, MH (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi), yang memberikan perspektif mengenai deteksi dini dan peran kehamilan sehat dalam mencegah kelainan kongenital.
Upik Supiaty, SST.TW, Mkes (Terapi Wicara), yang menjelaskan langkah-langkah terapi wicara untuk meningkatkan kualitas komunikasi pasien pascaoperasi.
Dr. Hasriza Eka Putra, Sp.A (Dokter Spesialis Anak), yang membahas pentingnya perawatan komprehensif untuk mendukung tumbuh kembang anak dan memperhatikan nutrisi gizi yang diberikan kepada anak dengan celah bibir dan langit-langit.
Acara ini diresmikan oleh direktur Rs Islam Ibnu Sina Pekanbaru Dr. Mulya Eltario, Sp.PK, MARS dan juga dihadiri oleh Senior Program Director Smiletrain Indonesia Ibu Ruth Monalisa dan Manager Program Smiletrain Indonesia Ibu Emiliana Septaningsih.
Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta Offline dan Online peserta yang terdiri dari dokter gigi, terapis wicara, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya. Para peserta mendapatkan wawasan komprehensif tentang pentingnya kolaborasi multidisiplin dalam menangani kasus celah bibir dan celah langit-langit untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien.
Drg. Fajri Akbar, Ketua Panitia Seminar, menyampaikan, seminar ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan celah bibir dan celah langit-langit. Dengan kolaborasi lintas profesi, kita dapat memastikan penanganan yang berkelanjutan dari diagnosis, operasi, hingga rehabilitasi.
Seminar ini juga membuka ruang diskusi interaktif di mana peserta dapat berbagi pengalaman, bertanya, dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi di lapangan.
“Harapan kami, seminar mampu menjadi awal dari terbentuknya jejaring kerja sama kuat antara berbagai profesi kesehatan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien,” ujar salah satu peserta.
Dengan ada antusiasme yang tinggi dari peserta dan narasumber, seminar diharap menjadi momentum untuk menciptakan perubahan positif dalam penanganan celah bibir dan celah langit-langit, sekaligus membuka harapan baru bagi pasien dan keluarga mereka. Maka RS Islam Ibnu Sina berkomitmen terus mengadakan kegiatan serupa di masa depan sebagai bagian dari misi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. (Dairul)