DERAKPOST.COM – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, sudah menjatuhkan sanksi adat pada Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau. Hal itu sikarena membiarkan biduan seksi berjoget erotis di acara penutupan Golf Turnamen Gubernur Cup XXX.
PGI Riau dipaksa membuat kenduri adat dengan memotong seekor kerbau. Yang
senarai kegiatan sudah dilaksanakan sejak Kamis hingga puncaknya tadi malam, Sabtu (3/9/2022) menunjukkan ketegasan LAM Riau untuk menerapkan sanksi kepada sesiapa dinilai berbuat salah mencoreng nilai-nilai adat Melayu di Bumi Lancang Kuning.
Bertempat di Balai Adat Melayu Riau, pengurus LAM Riau gelar Majelis Sanksi Adat kepada PGI Riau, Sabtu (3/9/2022) malam. Ketua Dewan Pimpiman Harian LAM Riau, Taufik Ikram Jamil dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bukan atas keinginan LAM tapi memang harus dijalani sebagai rasa tanggungjawab.
“Kegiatan ini tergolong langka. Makanya kita berharap kejadian seperti tidak lagi terulang. Tidak ada diantara kita yang mau melakukan kesalahan. Tapi ketika kesalahan itu diakui, maka momentum ini harus kita jadikan arena untuk introspeksi,” ucap Taufik.
Usai elu-eluan yang disampaikan Datuk Taufik Ikram, acara dilanjutkan dengan prosesi sanksi adat yang dipimpin oleh Sekretaris LAM Riau, Datuk Junaidi Dasar. Prosesi pertama, pembacaan warkah Sanksi adat ditandai dengan pemukulan gong. Dilanjutkan dengan prosesi kedua yakni musyawarah adat bersama pengurus PGI Riau.
Sementara, Datuk Seri Setia Amanah H Syamsuar diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal Zen dalam elu-eluannya menyampaikan sambutan tertulis gubernur Riau. “Dengan kejadian ini diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk berpikir sebelum bertindak. Semoga kejadian seperti ini tidak lagi terulang,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Seri H R Marjohan Yusuf menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pengurus LAM Riau dan pengurus PGI Riau yang akomodatif mau hadiri undangan ini.
“Mengacu kepada alur dan patutnya, telah diberikan sanksi adat kepada PGI Riau. Dengan begitu, bersih segala yang keruh, hilanglah arang di kening. Karena majelis sanksi adat digelar untuk menghapus kesalahan yang diperbuat,” ucap Marjohan. Acara sanksi adat untuk PGI Riau ini disudahi dengan makan bejambau seluruh undangan. **Rul/Rls