DERAKPOST.COM – Badai salju saat ini ada menewaskan sedikitnya 34 orang di seluruh Amerika Serikat (AS). Jumlah korban tewas ini kemungkinan bisa jadi lebih banyak karena banyak pengendara yang terjebak di dalam mobil mereka.
Badai salju ini juga menyebabkan listrik padam, mempengaruhi ratusan ribu rumah dan tempat usaha. Dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/12/2022), sebagian besar korban tewas ini terpusat di dan sekitar kota Buffalo di Danau Erie, negara bagian New York sebelah barat.
Pemimpin Eksekutif Erie County, Mark Poloncarz mengatakan, angka kematian yang terkonfirmasi bertambah menjadi 13 orang pada Minggu. Sebelumnya dilaporkan hanya 10 korban jiwa di daerah Buffalo.
Poloncarz mengatakan, korban terbaru termasuk mereka yang ditemukan di dalam mobil dan yang terjebak salju di pinggir jalan. Dia menambahkan, korban jiwa kemungkinan bertambah.
Walaupun ada larangan berkendara sejak Jumat, ratusan pengendara di Erie County terjebak dalam kendaraan mereka akhir pekan kemarin. Pasukan Garda Nasional dihubungi untuk membantu proses evakuasi.
“Ini bukan hari Natal yang siapapun harapkan atau tidak terduga,” kata Poloncarz di Twitter.
“Belasungkawa saya sedalam-dalamnya untuk keluarga yang kehilangan orang terkasihnya,” tambahnya.
Dikutip dari mwrdeka.com. Badai salju yang mengganas saat ini hampir belum pernah terjadi sebelumnya. Badai ini menyapu dari Great Lakes dekat Kanada sampai Sungai Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Sekitar 60 persen populasi AS dihadapkan dengan peringatan cuaca musim dingin. Badan Prakiraan Cuaca Nasional AS (NWS) mengatakan, suhu turun drastis di bawah normal dari timur Pegunungan Rocky sampai Appalachians.
Gubernur New York, Kathy Hochul menyampaikan kepada wartawan pada Minggu, pemerintah Presiden Joe Biden sepakat untuk memenuji permintaannya terkait deklarasi bencana federal. Karena situasinya mencekam, Hochul mengimbau warganya untuk tetap di dalam rumah.
Menurut itus penelusuran penerbangan Flightware.com, badai salju yang paling ganas dalam puluhan tahun terakhir ini juga menyebabkan pembatalan lebih dari 2.400 penerbangan di AS pada Minggu, selain 3.500 penerbangan yang dibatalkan pada Sabtu, dan hampir 6.000 penerbangan pada Jumat. **Rul