DERAKPOST.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Premiere, Pekanbaru, pada hari Jumat (21/2/2025). Hal itu pentingnya evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024.
Untuk diketahui. Kegiatan ini diikuti pers, penggiat dan juga pemantau. Membahas mengenai berbagi permasalahan dan juga kendala dihadapi selama pelaksanaanya Pileg dan Pilkada tahun 2024. Termasuk rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilihan.
Hadir dalam acara tersebut, Komisioner KPU Pekanbaru antara lain Rizki Abadi, Siti Syamsiah, Salmon Daliyoto dan Arya Guna Saputra. Dengan moderator dalam FGD kali ini mantan anggota KPU Pekanbaru Destri Antoni. Juga tampak ikut hadir peserta itu mantan ketua KPU Pekanbaru Anton dan mantan anggota Bawaslu Kampar Witrayeni.
Rizki Abadi, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Pekanbaru, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan masukan yang berguna dalam penyusunan kebijakan dan regulasi terkait Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan datang.
“Catatan-catatan yang kita kumpulkan akan disampaikan ke KPU RI sebagai bahan pertimbangan dalam pembentukan kebijakan dan peraturan baru yang diharapkan dapat memperbaiki tahapan Pemilu di masa depan,” jelas Rizki.
Dalam FGD kali ini, terdapat lima fokus evaluasi yang dibahas, yakni evaluasi tahapan pemilihan, evaluasi non-tahapan pemilihan, evaluasi kelembagaan atau sistem pendukung, evaluasi faktor eksternal, serta tinjauan dan validasi data kuesioner.
Siti Syamsiah HS, Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Pekanbaru, mengungkapkan bahwa FGD ini bertujuan untuk menggali data kualitatif lebih dalam dari tingkat KPU Kabupaten dan menerima masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Melalui FGD ini, kami berharap dapat memperoleh data yang lebih komprehensif untuk memperkuat pemahaman dan pandangan terhadap pelaksanaan Pemilu 2024. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memvalidasi jawaban dari kuesioner evaluasi Pemilu agar sesuai dengan fakta dan data yang ada,” tuturnya. (Dairul)