DERAKPOST.COM – Kecelakaan kerja di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berulang terjadi. DPRD Provinsi Riau sudah beberapa kali memanggil perusahaan plat merah itu.
Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho tidak menampik hal itu. Ia menyebut, setiap kali diminta keterangan soal kecelakaan kerja, PHR selalu menyalahkan subkontraktor.
“PHR ini sudah berapa kali kami panggil ke sini (DPRD Riau). Baik itu Komisi V, kemarin di Komisi IV, kami sudah perjelas bagaimana keselamatan kerja tapi mereka selalu menyalahkan sub-kontraktornya,” kata Agung.
Ia menilai, PHR tidak profesional dalam menjalankan perusahaan eks Chevron itu. Sebab, kata dia, berulangnya insiden di wilayah kerja menandakan tidak ada perbaikan dari PHR.
“Bagaimana dengan pekerja di sana, orang-orang kita, masyakarat kita dengan keselamatannya? Kita lihat di perusahaan lain tidak ada seperti ini,” kata Agung.
Agung menambahkan, DPRD Riau akan menggesa pembentukan panitia khusus (Pansus) yang sudah direncanakan. Sebelumnya pada 3 Februari 2023 lalu Komisi V DPRD Riau telah memanggil PT PHR untuk membicarakan kematian pekerja perusahaan migas tersebut.
Dari beberapa kasus, dua di antaranya tewas karena kecelakaan fatal yaitu tertimpa boom crane dan FOSV. Pertemuan itu kemudian dibubarkan anggota dewan karena Direktur Utama PT PHR, Jafee Arizon Suardin, mangkir untuk yang ketiga kalinya. **Rul