Soal Wabah Flu Burung, Distankan Imbau Imbau Peternak Lakukan Ini

 

DERAKPOST.COM – Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru memastikan jika hingga saat ini belum adanya kasus flu burung di Pekanbaru. Meskipun di kabupaten tetangga yaitu Kampar ditemukan kasus tersebut.

Hal ini disampaikan Kepada Distankan Kota Pekanbaru Firdaus Rabu (29/3/2023). Ia mengatakan pihaknya telah melakukan monitoring dan pemantauan dan hasilnya memang tidak ada.

“Kita mendapat info dari media dan juga dari dinas memang ada informasi flu burung di Kampar. Namun di Pekanbaru kasus tersebut setelah dilakukan monitoring dan pemantauan baik di peternakan maupun di penjualan ayam, Alhamdulillah Pekanbaru masih bebas dari flu burung. Belum ada laporan sama sekali,” ujar Kepada Distankan Pekanbaru Firdaus.

Ia mengatakan terkait dengan penyakit flu burung, kasus inikan sudah ada juga beberapa tahun silam dan para peternak juga sudah tahu dengan flu burung, seperti gejala.

“Kita tinggal memberikan edukasi terbaru dan mengingatkan kembali terkait penanganan-penanganan jika ada kasus,” ucapnya.

Disampaikan Firdaus, pihaknya juga telah mengimbau dan meminta kepada peternak untuk melakukan penyemprotan kandang sebelum memasukkan ayam. Dan saat ini pihaknya sifatnya masih imbauan saja dan belum ada pengajuan untuk penyemprotan disinfektan.

“Peternak memang sudah melakukan penyemprotan sebelum memasukkan ternak ayamnya ke kandang. Itu sudah selalu dilakukan oleh peternak,” ungkapnya.

Lebih lanjut Firdaus mengatakan adapun tanda-tanda unggas terkena flu burung seperti ada keluar liur dari hidung, pialnya membiru dan nafsu makan menurun.

“Tapi untuk memastikan memang harus dilakukan rapid test,” pungkasnya dikutip dari cakaplah.com.

Diberitakan sebelumnya ratusan unggas mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar dipastikan terjangkit akibat flu burung.

“Ayam mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif Flu Burung/Avian Influenza (H5N1),” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Faralinda Sari, Jumat (24/3/2023).

Faralinda Sari mengatakan, jika pemeriksaan unggas mati di Kabupaten Kampar itu sudah keluar, dan hasilnya positif flu burung.

“Tapi clade belum ada keluar hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi. Yang jelas memang sudah positif H5N1, itu sudah keluar hasilnya dan itu sudah cukup untuk sementara,” ujarnya.

Selain di Kabupaten Kampar, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan laporan ada unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak. **Fri

BurungFluPekanbaru
Comments (0)
Add Comment