DERAKPOST.COM – Tabrakan kereta api di negara bagian Odesha, India timur menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ratusan lainnya. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan dalam sistem sinyal elektronik sehingga mambuat kereta api tersebut salah dalam mengubah jalur.
Hal ini diungkapkan Menteri Kereta Api India, Ashwini Vaishnaw pada Minggu (4/6/2023). “Siapa yang melakukannya dan apa alasannya akan ditemukan saat investigasi,” jelasnya dalam wawancara dengan jaringan New Delhi Television, seperti dilansir Al Arabiya.
Pernyataan ini disampaikan ketika pihak terkait sedang berusaha membersihkan puing-puing dua kereta api penumpang yang bertabrakan pada Jumat malam di distrik Balasore, Odisha. Ini merupakan salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan di India dalam puluhan tahun terakhir.
Kantor berita Press Trust of India sebelumnya melaporkan, penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sinyal tersebut diberikan ke Coromandel Express untuk memasuki jalur utama tapi sinyal tersebut kemudian dicabut. Kereta api itu kemudian memasuki jalur lain, dikenal sebagai loop line, dan menabrak kereta barang yang terparkir di sana.
Juru bicara Kementerian Kereta Api India, Amitabh Sharma mengatakan 10 sampai 12 gerbong dari satu kereta tergelincir, dan puing-puing dari beberapa gerbong yang hancur jatuh ke rel terdekat. Puing-puing itu ditabrak oleh kereta penumpang lain yang datang dari arah berlawanan, menyebabkan tiga gerbong kereta kedua juga tergelincir.
Sebanyak 15 jasad ditemukan pada Sabtu malam dan upaya evakuasi dilanjutkan sepanjang malam. Tim menggunakan alat berat untuk melepas mesin yang tersangkut di atas gerbong kereta.
Kekacauan terjadi pada Jumat malam saat tim evakuasi memanjat ke atas gerbong yang tergelincir untuk membuka pintu dan jendela menggunakan obor untuk menyelamatkan para penumpang yang terjebak di dalam gerbong.
Dikutip dari merdeka.com. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengunjungi TKP pada Sabtu untuk mengawasi upaya evakuasi dan berbicara dengan pejabat yang memimpin evakuasi. Dia juga mendatangi rumah sakit di mana para korban dirawat, berbicara dengan para dokter dan pasien.
Dia mengatakan pemerintah akan melakukan upaya terbaik untuk membantu korban dan menghukum pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Lebih dari 12 juta orang menggunakan 14.o00 kereta di seluruh dunia setiap hari, menempuh jarak 64.000 kilometer. **Rul