DERAKPOST.COM – Pemerintah masih membahas hal rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite dan Solar subsidi. Pembahasan pun, sangat mendesak yang dikarena subsidi energi termasuk BBM kian terus membengkak karena mahalnya harga minyak dunia.
Bahkan, sejumlah menteri bidang perekonomian telah menggelar rapat koordinasi terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam rapat tersebut, semua opsi dibahas untuk menanggulangi dampak kenaikan harga minyak dunia yang terus meningkat.
“Banyak opsi (yang dibahas). Bisa pembatasan, bisa kenaikan (harga BBM),” kata Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Hingga saat ini, belum ada keputusan pemerintah terkait harga BBM ini. Namun demikian, berapa banyak sebenarnya pemerintah mengeluarkan dana untuk subsidi BBM? dan berapa harga seharusnya Pertalite dan Solar Subsidi?
Harga Pertalite (RON 90) plus subsidi pemerintah kini dijual di angka Rp7.650 per liter. Sementara Solar (CN 48) dibanderol Rp5.450 per liter, dan Pertamax (RON 92) Rp12.500 per liter.
“Keekonomian harga Pertalite Rp17.200 (per liter), kalau Solar CN 48 Rp17.600 (per liter), Pertamax Rp19.900 (per liter),” terang Menteri Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa Harga Jual Eceran (HJE) Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.
Dengan asumsi harga Indonesian Crude Price (ICP) USD 105 per barel dan nilai tukar rupiah Rp14.700 per USD, dia menyebut subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk bahan bakar pertalite, solar, pertamax hingga LPG 3 kilogram menjadi sangat besar.
Sri Mulyani memaparkan HJE solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp13.950 per liter.
“Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi solar sebesar 63 persen atau mencapai Rp8.800 per liter dari harga riilnya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait kebijakan Subsidi BBM di Jakarta.
Sementara itu, untuk HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.
Sementara itu, untuk HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.
“Harga pertalite sekarang ini, rakyat setiap liternya mendapatkan subsidi 53 persen atau Rp6.800 setiap liter yang dibeli,” ujar Sri Mulyani dikutip dari Merdeka.com.
Sri Mulyani menambahkan, untuk HJE pertamax yang ditetapkan saat ini sebesar Rp12.500 per liter, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp17.300 per liter. Sehingga, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp4.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.?? **Rul