PEKANBARU, Derakpost.com- Sekarang ini, viral komentar netizen terkait tulisan Arab-Melayu di Kantor Gubernur Riau, di Jalan. Sudirman, Pekanbaru. Hal ini ada linimasa twitter diramaikan unggahanya netizen merasa aneh dengan penulisan kata Arab berbahasa melayu tersebut.
Kantor Gubernur Riau berada Kelurahan Jadirejo, Pekanbaru Kota, Riau, itu yang memang terdapat sebuah gerbang atau papan nama yang bertuliskan KANTOR GUBERNUR RIAU dan juga tulisan Arab-Melayu, yakni aksara Arab tetapi dengan berbahasa Indonesia, yang tertulis tepat di bawahnya.
Jika ini dibaca, tulisan arab itu bunyinya sama dengan tulisan di atasnya, yakni: Kantor Gubernur Riau. Lantas ini kenapa diributkan? Cuitan itu sempat jadi biang trending populer dan juga itu memantik perdebatan, yang dikarenakan dibumbui tudingan kadrun dan dugaan arabisasi.
Dari cuitan itu dikatakan oleh Alumnus Pasca Sarjana Susastra, di Universitas Indonesia (UI) Alhafiz Kurniawan. Kata dia, terkait atas fenomena aksara Arab-Melayu ini yang sering membuat orang bingung itu.
Alhafiz yang juga dosen Agama Islam di UI, menjelaskan kalau soal aksara Arab-Melayu yang kerap juga disebut dengan Aksara Jawi tersebut, sebagai pengaruh Islam di Indonesia. “Itu, sebenarnya kan aksara Jawi, disebut juga Arab-Melayu. Dan ini terpengaruh atau bisa dikatakan sebagai produk Islam di nusantara,” ujar Alhafiz dilansir Kompas TV.
Alhafiz lantas menjelaskan, penulisanya Arab-Melayu atau kalau di Jawa disebut Jawi, dalam hal ukiran di kantor-kantor gubernuran, maupun kerajaan di Jawa adalah hal biasa dan banyak dilakukan. Makanya hal itu biasa saja. Aksara Jawi ini juga turut dipakai di kawasan Melayu Nusantara. **Rul