DERAKPOST.COM – Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, drh Faralinda Sari mengatakan, saat ini kasus flu burung masih hanya terjadi di Kabupaten Kampar, belum terjadi di daerah lain di Riau.
“Daerah lain belum ada selain Kabupaten Kampar yang melaporkan kasus,” kata Faralinda kepada media. Dikutip dari Cakaplah.com. Pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar melakukan pelaporan ke dinas pelaksana fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di kabupaten kota masing- masing..
Untuk para peternak unggas, kata Fara, agar dapat melakukan biosekuriti dalam wilayah kandang, seperti pembersihan kandang setiap hari, penyemprotan dengan desinfektan. Kemudian membatasi adanya keluar masuk unggas, orang, peralatan dan kendaraan ke peternakan karena berisiko membawa virus dari tempat lain.
“Jangan khawatir mengkonsumsi produk unggas, karena virus Flu Burung pada daging unggas mati pada suhu 80 derajat selama 1 menit, dan untuk telur bisa dimasak minimal di suhu 65 derajat selama 6 menit,” cakapnya lagi.
Untuk seluruh masyarakat, kata Fara lagi, diimbau untuk bisa menjaga hygiene dan sanitasi di lingkungan rumah.
“Seperti membersihkan lingkungan rumah setiap hari terutama jika ada peliharaan unggas, mencuci tangan dengan sabun setiap ada kontak atau bersentuhan dengan hewan unggas dan produknya, seperti daging dan telur unggas, mengganti pakaian setiap ada kontak dengan unggas dan produknya,” tukasnya. **Rul