DERAKPOST.COM – Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) menyerang ribuan anak-anak di Kota Pekanbaru. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, ada 9.165 anak yang mengalami ISPA sejak awal tahun 2023.
Jumlah tersebut terbagi dalam ISPA non Pneumonia dan ISPA Pneumonia. ISPA non-Pneumonia umumnya dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Apabila batuk-pilek disertai dengan gejala lain, seperti kesukaran bernapas dan peningkatan frekuensi napas, maka termasuk ISPA Pneumonia.
Dari ribuan anak yang terkena ISPA separuh diantaranya merupakan anak di bawah lima tahun (Balita). Ada 5.494 anak Balita di Pekanbaru yang mengalami ISPA. Sementara, sisanya 3.671 anak lainnya merupakan usia 5-9 tahun.
Parahnya lagi, dari total Balita yang mengalami ISPA, 575 anak diantaranya mengalami ISPA dengan Pneumonia. Kondisi dengan Pneumonia ini lebih buruk dari ISPA non Pneumonia.
Berdasarkan data itu juga, dari total 3.671 anak usia 5-9 tahun yang mengalami ISPA, 20 orang diantaranya terjangkit ISPA dengan pneumonia.
Selain anak, ada usia 9-60 tahun juga yang mengalami ISPA. Kasus ISPA dengan rentang usia 9-60 tahun itu mencapai 12.706 orang. Dari total itu, 11 orang di antaranya mengalami ISPA dengan pneumonia.
Kemudian pada usia 60 tahun ke atas, warga Pekanbaru yang terkena ISPA mencapai 2.551 orang. Sementara tiga orang diantaranya terkena ISPA dengan pneumonia.
Secara keseluruhan, total kasus ISPA di Pekanbaru sejak awal tahun hingga September 2023 mencapai 24.422 orang.
Data tersebut dibenarkan Kepala Dinkes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, bahwa untuk kasus ISPA di Pekanbaru cenderung di dominasi oleh anak-anak usia 0-9 tahun.
“Untuk kasus ISPA di Kota Pekanbaru didominasi anak-anak. Maka kita imbau agar orangtua mengurangi aktivitas anak di luar rumah,” kata Zaini, Selasa (10/10/2023).
Menurutnya, ada sejumlah penyakit yang diakibatkan kabut asap selain ISPA. Penyakit tersebut seperti asma, iritasi mata, penyakit paru kronik hingga penyakit jantung.
“Jadi masyarakat kami imbau untuk antisipasi semua penyakit yang merupakan dampak kabut asap,” imbaunya. **Fer/Rul