DERAKPOST.COM – Diketahui, kini produksi Minyak dan Gas Bumi di blok Coastal Plain and Pekanbaru (CPP), dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Siak, yakni PT Bumi Siak Pusako (BSP) ini menurun drastis.
Hal itu disebabkan kebocoran dan high pressure pada pipa salur (Shipping line) minyak di areal GS Zamrud dan sejumlah areal lainnya sejak Januari hingga Agustus 2024 lalu. Akibatnya, produksi minyak anjlok dari 8.000 barrel per hari menjadi 2.000 barrel per hari yang berefek kepada penurunan produksi secara nasional.
Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Minyak dan Gas (SKK Migas) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, saat itu PT BSP bersama SKK Migas terus upayakan perbaikan dan mempertahankan produksi minyak melalui mekanisme tracking atau jalur transportasi darat dengan truk tangki pengangkut ke terminal (stockfiled) penampungan sementara.
Pada 26 Juli 2024 pihaknya dengan SKK Migas membuat kesepakatan bersama untuk menaikkan kembali produksi minyak ke 8.000 barrel per hari dalam rapat bersama. Alhasil, saat ini produksi minyak perlahan kembali normal.
“Dalam kurun waktu Juli-Desember 2024, PT BSP telah mengerjakan hal-hal yang perlu dilaksanakan, tetapi masih butuh tambahan waktu untuk menggunakan transportasi darat hingga 3 bulan ke depan,” kata Rikky dalam rapat koordinasi antara operasional KKKS PT BSP, SKK Migas, Pemkab Siak, pemegang saham dan stakeholder untuk mencari solusi darurat di Kantor Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Graha Merah Putih, Pekanbaru, Ahad (5/1/2025).
Dalam rapat tersebut, SKK Migas dan PT BSP meminta permohonan dukungan ke Pemprov Riau, Pemkab Siak, TNI, Polri dan stakeholder yang terkait.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Arfan Usman mengapresiasi upaya dan dukungan dari SKK Migas dan semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga proses produksi dapat kembali berjalan normal.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu-membahu, bekerjasama mencari solusi penyelesaian masalah yang dialami PT BSP beberapa waktu lalu,” ujar Arfan dalam rapat tersebut dalam keterangan tertulisnya.
Arfan menyatakan, Pemkab Siak sebagai pemegang saham terbesar pada PT BSP siap untuk membantu, mendukung dan memfasilitasi SKK Migas dan PT BSP dalam upaya mempertahankan produksi minyaknya. (Dairul)