DERAKPOST.COM – Pengerjaan proyek yang dikerjakan PT PP Tirta Madani ini di Kota Pekanbaru terkesan asal-asalan. Sehingga ini, menjadi keluhan warga di daerah setempat.
Seperti halnya, sejumlah kendaraan di Kota Pekanbaru diketahui terperosok ke dalam bekas galian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikerjakan PT PP Tirta Madani yang dikarena ini tidak ditutup rapi. Artinya, pengerjaan proyek terkesan dilakukan sembarangan serta tidak pedulikan keselamatan.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Riau Dapil Kota Pekanbaru, Ade Hartati, menyebutkan bahwa pengerjaan SPAM yang setengah-setengah itu merugikan.
“Air itu ‘kan kebutuhan dasar, tapi jangan karena dia kebutuhan dasar pengerjaan suka-suka yang mengerjakan proyek inj,” ungkap Ade Hartati, Senin.
Mantan anggota DPRD Kota Pekanbaru ini, meminta agar PDAM bekerja dengan profesional, terlebih dengan kucuran dana yang cukup besar untuk mereka.
“Kita berharap bahwa PDAM kerjanya profesional. Ketika saya dulu masih di DPRD Kota Pekanbaru, suntikan dana ke PDAM itu cukup besar. Tapi ‘kan dampaknya juga nggak kelihatan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Kota Pekanbaru dan stakeholder lain, lanjut Ade, ia meminta agar kontraktor yang mengerjakan proyek bisa melakukan lintas koordinasi agar tidak saling menyalahkan ketika masyarakat sudah mengeluh.
“Ya PDAM harus bekerja profesional lah. Terutama dalam hal pengadaan pipa-pipa air ke rumah-rumah masyarakat. Berkoordinasi, ada lintas koordinasi antara PDAM mungkin dengan PUPR atau PDAM dengan yang lain, sehingga tidak saling lempar tanggung jawab,” tutupnya.
Diketahui, setidaknya ada dua kendaraan yang terperosok ke dalam bekas galian SPAM di Jalan Gotong Royong, Kota Pekanbaru pada Jumat (20/10/2023) lalu.
Kemudian satu unit truk colt diesel juga terperosok ke dalam bekas galian SPAM di Jalan Durian, Kota Pekanbaru, pada Rabu (15/11/2023).
Supardi, supir mobil colt diesel nahas itu menilai pengerjaan SPAM itu seolah asal-asalan bahkan di mata masyarakat awam. Harusnya Pemerintah Kota Pekanbaru tak membiarkan kontraktor bekerja tanpa pengawasan.
“Harusnya pemerintah kontrol proyek ini, sesuai SOP nggak? Ini cuek aja dengan keluhan-keluhan masyarakat, padahal dalam hal ini masyarakat yang paling dirugikan,” pungkasnya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR di http://simpulkpbu.pu.go.id/project/read/104/spam-kota-pekanbaru, proyek SPAM Pekanbaru merupakan infrastruktur air minum yang akan melayani beberapa kecamatan di Kota Pekanbaru.
Lingkup yang akan dikerjasamakan dengan Badan Usaha antara lain rehabilitasi dan peningkatan WTP dan reservoir yang untuk mencapai 500 l/d dan pembangunan fasilitas intake baru, WTP, dan reservoir dengan kapasitas 250 l/d. Badan Usaha Pelaksana ialah PT PP Tirta Madani.
Kategori proyek ini solicited dengan sektor permukiman, di mana Walikota Pekanbaru didelegasikan kepada Direktur Perumdam Tirta Siak Kota Pekanbaru bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dengan biaya konstruksi sebesar Rp692 miliar. **Rul