DERAKPOST.COM – Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)
bentukan Partai Golkar, PAN, dan PPP sebagai koalisi tidak sungguh-sungguh alias ecek-ecek.
Hal tersebut diungkapkan Zulfan kala membandingkan KIB dengan wacana koalisi yang tengah dijajaki NasDem bersama Partai Demokrat dan PKS. Ia bahkan menilai KIB hanya disiapkan untuk menjadi ‘sekoci’ Ganjar Pranowo jika tidak dicalonkan PDIP
“Lain lah, kalau KIB jangan disamakan koalisi (NasDem-Demokrat-PKS). KIB
tu kan koalisi ecek-ecek itu,” kata Zulfan dalam diskusi Adu Perspekif yang tayang di YouTube detikcom, Senin (26/9/2022).
“Artinya begini, lahirnya KIB itu kan ada kepentingan tertentu yang kita dengar konon kabarnya itu adalah untuk menjadi sekocinya Ganjar, seandainya Ganjar tidak dicalonkan dengan PDIP,” lanjutnya.
Zulfan kemudian mengklaim rencana koalisi NasDem dengan Demokrat dan PKS tidak memiliki unsur kepentingan tertentu. Dengan demikian, rencana koalisi Demokrat, NasDem, PKS ia nilai punya kualitas lebih baik dibanding KIB.
Dia juga menyinggung situasi internal PPP masih keruh sehingga mempertanyakan soliditas koalisi KIB.
“Ini enggak ada urusan dengan itu, jadi kualitasnya berbeda. Kuantitasnya sama-sama tiga partai, tapi kualitasnya berbeda,” ucap Zulfan, dikutip dari cnnindonesia.com.
“Kita lihat saja PPP walaupun sudah ada Plt tapi kan masih berantakan. Masih ada upaya lagi ke PTUN dan macam-macam. Bagaimana kita mau bilang solid? Kita enggak tahu apa lagi yang terjadi terhadap Golkar atau PAN,” lanjutnya.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi membantah bahwa KIB dibentuk hanya untuk menjadi sekoci bagi Ganjar.
“Sama sekali tidak ada dikatakan sekocinya Ganjar. KIB dibentuk untuk memenangkan kontestasi Pemilu, bukan ecek-ecek hanya sekadar wacana seperti yang disampaikan saudara Zulfan Lindan,” kata Baidowi.
Menurutnya, Zulfan tak paham fatsun politik karena telah mencela parpol lain. Dia menyatakan KIB tidak mentradisikan untuk saling mencela satu sama lain karena masing-masing parpol memiliki kewenangan dan hak otonom yang sama.
“Koalisinya dia saja belum terbentuk, dan sebaiknya sesama partai itu saling menghargai tidak saling mencela,” katanya.
Suharso Disebut Bakal Keluar dari Koalisi Indonesia Bersatu
NasDem, Demokrat, dan PKS telah melakukan penjajakan untuk membentuk koalisi dalam beberapa bulan terakhir. Petinggi masing-masing partai sudah saling bertemu.
Bahkan, tiga partai itu juga menyambut positif ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebelumnya mengungkapkan bahwa penjajakan koalisi sudah mencapai 80 persen sejauh ini. Menurutnya, sejumlah hal masih dibicarakan secara berkala dalam penjajakan koalisi untuk Pilpres 2024 itu.
“Peluangnya sejauh ini komunikasi bagus lah. Bisa jadi (80 persen). Kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi, di sanalah kemudian seni diplomasinya, materi yang dinegosiasikan ya tentu ada beberapa hal yang terus menerus dibicarakanlah,” kata Willy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (19/9/2022).