DERAKPOST.COM – Tokoh Masyarakat Riau Hj Azlaini Agus, pada demo kemarin minta untuk tidak pilih Syamsuar pada Pileg atau Pilkada mendatang. Selain itu, kini dengan menyatakan tolak SF Hariyanto untuk jadi Pj Gubernur Riau.
Artinya, kali ini Azlaini Agus menyikapi hal makin dekatnya masa jabatanya Syamsuar sebagai Gubernur Riau (Gubri), dimana ada sejumlah dari nama calon Pj Gubri ini yang akan menggantikannya. Antara lain, salah satunya itu SF Hariyanto. Nama ini dengan tegas menjadi sorotan Azlaini Agus.
Azlaini Agus menyebut, track record atau jejak masa lalu Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau ini pernah dirujak netizen se-Indonesia. Yang sebab anak dan bahkan istrinya pamer gaya hidup mewah ataupun Flexing. Inikan nampaknya masih berbekas untuk beberapa orang masyarakat Riau, hal ini termasuk dirinya.
Azlaini Agus menyebut bahwa figur seperti SF Hariyanto itu keluarganya hidup dengan bermewah-mewahan bagai selebriti bahkan seharusnya tidak masuk ke dalam usulan nama Pj Gubri. “Figur calon Pj Gubri yang keluarganya hidup mewah ini dengan gaya selebriti, mengidentifikasi bahwa tersebut tidak bersih dan cenderung korupsi,” kata Azlaini Agus.
Mengingat saat ini aturan sudah berubah dan DPRD bisa ikut mengusulkan nama Pj Gubri kepada Presiden, Azlaini menegaskan bahwa nama-nama tersebut juga harus mendapat dukungan dari tokoh masyarakat.
“Figur calon Pj Gubernur Riau selain harus memenuhi syarat administrasi juga harus mendapat dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat Riau, bukan hanya dukungan DPRD Riau saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Gabungan DPRD Riau Husaimi Hamidi juga menilai sebaiknya Pj Gubri didatangkan dari pejabat pusat karena akan lebih netral.
“Kita berharap Pj itu nanti dari Jakarta saja, yang bisa netral. Syaratnya kan eselon I, di Riau ini eselon I bisa dihitung jari. Oleh karena itu kita berharap Pj itu orang yang netral. Orang-orang yang tidak dekat dengan partai tertentu saja. Kita ingin kepala daerah itu pembina semua parpol, bukan hanya membina salah satu partai,” kata dia, Rabu (30/8/2023) lalu.
Untuk diketahui, masa jabatan Syamsuar dan Edy Natar Nasution sebagai Gubri dan Wagubri akan habis pada 31 Desember 2023 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Karo Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Riau (Setdaprov) Riau, Elly Wardhani.
“Kalau tidak maju (Caleg), berakhir pada 31 Desember 2023. Kalau maju berakhir sesuai dengan pengumuman DCT (daftar calon tetap). Berakhir 4 November 2023, sesuai pengumuman DCT,” ujarnya. **Rul