DERAKPOST.COM – Konsumen yang meiisi BBM Jenis Pertalite, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SPR, di Batu 4 Kecamatan Bangko yang bernama Supriadi menceritakan nasib dialaminya. Yakni BBM yang dibelinya di SPBU Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Rohil, bercampur air.
Kepada wartawan di Bagansiapiapi, iapun memperlihatkan BBM yang dibelinya pada SPBU SPR Rohil di Batu 4. Dimana tampak bahan bakar jenis pertalite berwarna keruh dimasukkan ke dalam botol air mineral dan sehingga fuel pump kendaraan miliknya itu jadi rusak dan masuk bengkel.
“Saya membeli BBM jenis pertalite di SPBU SPR Rohil, di Batu 4 Bagansiapiapi. Itu ada bercampur air hingga fuel pump kendaraan miliknya itu jadi rusak. Kejadian saya alami ini tanggal 5 Juli 2024, setelah melakukan pengisian BBM jenis pertalite di SPBU Batu 4 Jalan Kecamatan,” sebutnya.
Tentu hal ini sebutnya, sangat disesalkanya yang terlebih pihak SPBU tak bertanggung jawab. Supriadi mengakatan, kondisi yang dialami saat perjalanan dari Bagansiapiapi menuju Pekanbaru, berada di pintu masuk Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) mobil yang dikendarainya pun jadi rusak.
Karena, secara tiba-tiba tersendat-sendat dan menimbulkan bunyi-bunyi bantingan klep mesin mobil. “Sepertinya, ada terjadi gangguannya dari pengapian atau minyak. Terpaksa dengan perlahan kendaraan terus saya jalankan,” katanya.
Sampai di Kota Pekanbaru, papar Supriadi, waktu sudah magrib, sehingganya dia pun memutuskan membawa mobilnya keesokan harinya itu, untuk dibawa ke bengkel untuk dilakukan check dan service.
Pada saat diperiksa (service) pihak bengkel langsung mengarah ke pompa minyak lalu membukanya dan terdapat bahwa minyak tersebut sudah tidak seperti pertalite lagi sehingga berdampak pada pompa, akibatnya saringan minyak dan coil bagian pengapian mobilnya terpaksa harus di ganti.
Setelah mendapatkan saran dari mekanik bengkel akhirnya pompa minyak harus di ganti begitupun dengan coil pengapian juga diganti sebanyak 2 (dua) buah coil, akibat dari peristiwa itu, Supriadi mengaku mengalami kerugian materi sebesar Rp 1,5 juta dan waktu.
Atas peristiwa yang dilamainya, Supriadi meminta kepada para pihak pengawas di SPBU untuk melakukan pengecekan pada BBM yang masuk serta wadah atau tengki penampungan agar tidak merugikan masyarakat sekitar yang memilki kendaraan, atu dampak dari BBM yang tidak baik agar konsumen tidak merasa di rugikan.
“Kami selaku konsumen meminta kepada pihak yang berwenang untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap SPBU SPR Batu 4 agar tidak ada lagi konsumen yang di rugikan seperti saya,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah dari ujung telephone seluler atau WhatsApp miliknya, Manager Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sarana Pembangunan (SPR) Rokan Hilir, hingga berita ini di post, Syaiful Anwar belum memberikan jawaban atau respons konfirmasi yang dilakukan media. (Khairul)