Anak SD di Pekanbaru Diduga Punya Grup LGBT, Muflihun: Disdik Diminta Ingatkan Kepsek

0 316

DERAKPOST.COM – Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun bersama Dinas Pendidikan akan mengumpulkan Kepala Sekolah baik SMP, SD dan juga TK/PAUD untuk membahas soal LGBT yang sudah merambah sampai ke sekolah.

Bahkan yang terbaru, viral di media sosial siswa Sekolah Dasar (SD) di Pekanbaru diduga memiliki grup WhatsApp terindikasi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Kasus tersebut terungkap setelah handphone para siswa dirazia oleh gurunya.

“Ada saya baca di media bahwa ada anak SD yang punya grup WhatsApp LGBT, inikan luar biasa. Oleh karena itu kami juga sudah bersepakat sama Kadisdik kita akan panggil kepsek baik SMP SD dan juga TK/PAUD, semuanya kita kumpulkan,” ujar Muflihun, Jumat (16/6/2023).

Ia meminta agar ada pengawasan lebih aktif kepada murid-murid di Pekanbaru, jangan ini menjadi masalah baru lagi di Pekanbaru.

“Sebelumnya ada anak SMA, sekarang SD juga sudah ada, inikan luar biasa sekali. Jika ini tak diantisipasi dengan cepat bisa berkembang di Pekanbaru. Untuk itu peran orang tua, Kepala Sekolah, guru sangat menentukan nasib anak muda kedepannya,” jelasnya.

Disinggung kapan seluruh Kepsek akan dikumpulkan, Muflihun mengatakan secepatnya akan dilakukan. Namun pihaknya memang masih mencari waktu dulu, terlebih saat ini sedang sibuk terkait persiapan Hari Jadi Kota Pekanbaru.

“Saat ini kita melalui MUI, ulama, kita sampaikan agar terkait LGBT ini disebarkan secara masif di Pekanbaru,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah meminta Satpol PP untuk melakukan razia di tempat-tempat yang diduga terindikasi LGBT.

“Razia kemarin itu ada didapati puluhan pasangan diduga LGBT yang diamankan,” pungkasnya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mendesak instansi terkait berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk segera bertindak, terutama dalam upaya pencegahan terhadap anak terlibat LGBT.

Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy langsung meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA) Provinsi Riau segera mengambil tindakan yang lebih masif untuk melakukan upaya pencegahan, dan penangan terhadap anak atau siswa SD terlibat LGBT.

Bahkan, lanjut Masrul Kasmy, jika perlu DPPA Riau bentuk tim khusus, sehingga upaya penanganan terhadap masalah ini bisa lebih cepat dan fokus.

“Mungkin bisa saja mereka bentuk tim khusus. Tapi kan memang ada lembaga yang menangani ini kasus ini, dan mereka juga ada tim khusus untuk menangani masalah ini,” ujarnya.

Karena itu, Masrul mendorong tim khusus yang ada di DPPA Riau melibatkan perwakilan dari berbagai instansi terkait, agar upaya penanganannya bisa lebih masif.

“Memang kelembagaan ini bahkan ada di masing-masing daerah di Riau. Setahu saya, kelembagaan di tingkat RT pun ada, tinggal bagaimana geraknya dioptimalkan lagi,” sebutnya.

Masrul menyebut, sesuai dengan tugas dan fungsinya, lembaga ini memang fokus bergerak dalam mengatasi masalah kenakalan anak dan remaja termasuk lah upaya pencegahan LGBT.

“Masalah LGBT terutama dikalangan anak-anak jauh lebih berbahaya, karena anak yang terlibat dalam kelompok ini tidak hanya bermasalah dari sisi mental, tapi juga akan merusak masa depan bangsa. Ini penyimpangan yang sangat bahaya kalau hanya dibiarkan. Secara medis kan juga nggak sehat,” tutupnya. **Fri

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.