Asian Agri dan Kao Luncurkan SMILE di Asosiasi Anugrah Inhu

0 189

 

DERAKPOST.COM – Menghadapi tantangan yang signifikan untuk meningkatkan produksi minyak sawit, sambil menjunjung tinggi kriteria keberlanjutan yang ketat, Apical, Asian Agri dan Kao berkolaborasi dan meluncurkan program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment’ (SMILE).

Program SMILE atau ‘Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik’ diluncurkan pertama kali pada tahun 2020, dengan tujuan meningkatkan taraf hidup serta penghdupan petani kelapa sawit yang menjadi bagian sangat penting bagi industri sawit, dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak sawit Indonesia.

Untuk pertama kalinya Apical, Asian Agri dan Kao melakukan perjalanan bersama ke salah satu Asosiasi milik petani di Asosiasi Petani Anugrah, Inhu Riau, Selasa (9/5/23) dalam kegiatan tersebut selain dialog produktif dengan petani swadaya juga diperkenalkan dengan Program SMILE.

“Kami bangga dengan dampak positif program SMILE terhadap penghidupan petani dan komunitas tempat mereka tinggal. Kami berjuang untuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan memberi para petani alat untuk memberdayakan dan mendorong mereka mempraktikkan praktik perkebunan yang bertanggung jawab.” ujar Bremen Yong, Director of Sustainability Apical.

Program SMILE telah membuat langkah luar biasa sejak dimulai pada Oktober 2020, dengan 3.018 petani terlibat dan 390 petani tersertifikasi oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Setiap kegiatan program dirancang untuk membantu petani swadaya mengatasi hambatan dengan menurunkan biaya setidaknya 30% dan meningkatkan produktivitas melalui akses ke pengetahuan, pelatihan, dan sumber daya.

“Minyak sawit berkelanjutan yang diproduksi oleh petani yang berpartisipasi dalam program ini akan dijual dengan harga premium. Dengan memprioritaskan praktik berkelanjutan dan inklusif melalui SMILE, kami berharap dapat meningkatkan pendapatan petani, sehingga dapat meningkatkan penghidupan mereka dan mendorong keberlanjutan jangka panjang,” ungkapnya.

 

Kolaborasi program SMILE menggabungkan kekuatan antara Apical, Asian Agri dan Kao untuk membantu petani meningkatkan penghidupan mereka dan memberdayakan mereka untuk menjadi peserta aktif dalam perkebunan berkelanjutan.

Untuk itu program SMILE berencana untuk mengaudit tiga KUD baru pada tahun 2023, dengan partisipasi dari sekitar 1.105 petani di Sumatera Utara dan Jambi. Kegiatan yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil selama ini, akan terus dilakukan sepanjang program, namun tidak terbatas pada identifikasi dan dukungan untuk dapat memenuhi persyaratan sertifikasi RSPO, pengembangan dan dukungan prosedur yang diperlukan untuk sertifikasi RSPO, peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk kelompok petani.

Selain itu juga dilakukaan peningkatkan produktivitas melalui praktik perkebunan kelapa sawit terbaik, menerapkan langkah keamanan yang kuat di perkebunan kepada para petani, melindungi dan melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati termasuk praktik tanpa pembakaran, menerapkan ketelusuran dan pemantauan Tandan Buah Segar (TBS) dengan melakukan pemetaan poligon perkebunan rakyat serta menjamin serapan TBS petani dengan harga premium. Urainya.

Nobuyoshi Yamaguchi, Vice President of Procurement Kao mengungkapkan antusiasmenya untuk bergabung dalam inisiatif ini dan menegaskan Program SMILE selaras dengan komitmen Kao terhadap keberlanjutan dan inklusivitas. serta sangat senang menjadi bagian dari inisiatif ini dan berharap dapat berkontribusi untuk kesuksesannya.

Hal senada disampaikan Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri yang menegaskan melalui program SMILE, pihaknya dapat menciptakan perubahan positif dalam kehidupan petani.

“Dengan mengajak para petani untuk ikut serta dalam Program SMILE melalui berbagai pelatihan dan audit, kami dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan sambil menjembatani kesenjangan pengetahuan para petani swadaya,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut Guntur Cahyo Prabowo, Acting Head Smallholders Programme RSPO menambahkan, agar solusi menjadi efektif, penting untuk membuat tanggung jawab bersama dalam praktik perkebunan berkelanjutan.

“Inilah sebabnya RSPO telah bekerja sama dengan mitra kami, baik di daerah penghasil minyak sawit maupun konsumen kelapa sawit, untuk menjaga kolaborasi seinklusif mungkin, dan dengan perwakilan multi-stakeholder yang mempertimbangkan semua tingkat rantai pasokan dan masyarakat yang terdampak, contohnya program SMILE,” tandasnya.

Ditambahkanya, pihaknya telah meningkatkan kolaborasi dengan mitra lokal di daerah penghasil minyak sawit untuk meningkatkan inklusi petani, sehingga dapat bergabung dalam rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian, selain itu RSPO telah mengembangkan standar tambahan dan terpisah, yang secara eksklusif berlaku untuk petani swadaya.

“Tindakan kolektif harus diambil untuk menutup kesenjangan antara pasokan dan permintaan minyak sawit bersertifikasi RSPO,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Anugrah, Sutoyo, pada kesempatan tersebut berterima kasih kepada Apical, Asian Agri, dan Kao atas kontribusi mereka pada program SMILE.

“Kami berterima kasih kepada Apical, Kao, dan Asian Agri atas program SMILE, yang telah membantu kami dalam meningkatkan penghidupan dan melakukan praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Kami berharap dapat melanjutkan kolaborasi kami dan membuat langkah menuju masa depan yang lebih baik,” jelasnya dalam keterangan tertulis diterima media ini.

Program SMILE merupakan salah satu perwujudan pilar keempat Apical 2030, Kemajuan Inklusif dan pilar pertama Asian Agri 2030, Kemitraan Petani. Program SMILE berusaha untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi petani swadaya dan komunitas mereka dengan mendukung praktik yang berkelanjutan dan inklusif. Untuk itu pada kegiatan di KUD Anugrah tersebut juga dilakukan tur ke perkebunan kelapa sawit petani, area sekolah, dan tempat tinggal petani, yang memberikan wawasan berharga tentang upaya masyarakat setempat untuk mempromosikan praktik perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.