DERAKPOST.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak mendirikan posko Satgas penanggulangan satwa liar. Posko tersebut didirikan di dekat kantor Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak.
Posko ini didirikan, karena, Kamis (20/4) lalu terjadi konflik manusia dan harimau, yang mengakibatkan seorang warga bernama Andi Sukerman (33), tewas diterkam harimau, saat menyadap karet di kebun salah seorang warga Kwalian. Posko, nantinya sebagai pusat informasi resmi terkait, data penanggulangan satwa liar dari tim satgas yang mencari keberadaan hewan buas harimau.
“Tim ini nantinya akan dipimpin BPBD, yang melibatkan unsur TNI-Polri, Satpol PP, BBKSDA. Posko ini didirikan sebagai pusat informasi resmi, supaya di tengah masyarakat tidak ada informasi simpang siur tentang keberadaan harimau tersebut,” kata Wakil Bupati Siak Husni Merza, saat memimpin rapat persiapan satgas penanggulangan satwa liar, Sabtu (6/4/2023) di ruang Zamrud Room, komplek Abdi Praja kediaman kedinasan Bupati Siak.
Husni mengatakan, pihaknya terus berusaha segala macam cara, dengan sesuai ketentuan untuk menangkap satwa liar harimau, yang beberapa hari terakhir ini telah membuat masyarakat menjadi resah.
“Target kita, bagaimana harimau ini bisa kita evakuasi. Namun jika tidak bisa kita evakuasi pun, setidaknya ada jaminan kepada masyarakat bahwa kondisi sudah aman dan tidak mengancam masyarakat lagi,” kata Husni.
Posko ini juga kata Husni, dijadikan tempat aduan dari masyarakat, jika melihat indikasi keberadaan harimau.
Posko akan didirikan, sampai kondisi sudah benar-benar aman, dan tidak mengancam masyarakat terkait keberadaan harimau di perkebunan masyarakat.
“Di posko itu juga, tim satgas menyiapkan senjata yang dibolehkan, dan keperluan-keperluan lainnya,” katanya.
Husni mengatakan, saat ini secara periodik, tim satgas terus melakukan patroli, ke wilayah munculnya harimau tersebut.
“Kami juga meminta kepada masjid-masjid dan mushala, untuk mendoakan petugas satgas ini saat menjalankan tugas diberikan perlindungan dari Allah SWT,” kata Husni.
Husni juga meminta ke pihak Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA), menyiapkan drone untuk mendeteksi keberadaan titik panas, keberadaan harimau tersebut.
“Kami juga mengimbau, agar masyarakat mengurangi aktivitas di malam hari. Jika tetap keluar, upayakan jangan sendiri,” terang Husni.
Sementara itu, salah seorang tim satgas Irwan Prayitna mengatakan, Kamis (4/5/2023) kemarin, kamera trap yang terpasang di daerah box trap, menangkap keberadaan harimau.
“Cuma harimau ini tidak masuk di dalam kerangkeng yang telah kita siapkan. Hanya melewati saja,” kata Irwan.
Irwan mengatakan, sejumlah umpan perangkap juga telah disiapkan untuk menarik perhatian harimau, seperti kambing dan anjing. Namun belum membuahkan hasil.
“Jejak kaki harimau yang kita temukan itu, sepanjang 13 cm. Sama dengan jejak kaki harimau yang terdeteksi keberadaannya di beberapa tempat di Siak beberapa waktu lalu. Apakah hewan yang sama atau tidak, kami belum bisa memastikan, karena harimau ini jelajahannya juga lumayan luas,” terang Irwan.
Di daerah Kwalian, masyarakat setempat beberapa hari belakangan ini menggelar doa bersama untuk tolak bala.
Pawai obor keliling juga dilakukan, dan diyakini mereka sebagai bentuk tolak bala, agar kampung mereka segera terhindar dari hal yang membahayakan.
** Lns