Azan Magrib Disiarkan Lebih Awal oleh Penyiar, Pendengar Batal Puasa

0 361

 

MALAYSIA, Derakpost.com – Tindakan sia-sia dilakukan seorang penyiar radio di Tawau, Sabah, Malaysia ini memutar azan maghrib lebih awal. Ini membuat para pendengarnya berbuka puasa atau batal puasa sebelum waktunya.

Akibat dari kejadian itu, pembawa acara radio Mohd Safwan ini telah melakukan kesalahanya teknis dengan kumandang azan empat menit lebih dahulu daripada sebelumnya.

Seharusnya ia mengumandangkan azan pukul 18.20 waktu setempat. Namun itu malah sudah kumandangkan azan pada pukul 18.16. Terkait ini, makan sipenyiar meminta maaf di media sosial.

Dia pun menjelaskan bahwa adzan yang seharusnya dikumandang ini pada pukul 18.20 WIB telah dikumandangkan lebih awal dari waktu yang ditentukan.

Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak sengaja berbuka lebih awal dari yang seharusnya. “Ini karena kesalahan teknis dan kesalahan saya sendiri,” ujar Safwan seperti diikutip dari Bhaharin.

Kesalahan ini katanya adalah kesalahan pribadi sendiri bukan RTM Tawau atau Tawau FM. Yang baik datangnya dari Tuhan, dan yang buruk datangnya dari diri sendiri.

Menanggapi peristiwa tersebut, seorang tokoh agama di Malaysia, menyatakan bahwa umat Islam itu berbuka dari awal waktu sebenarnya sesuai dengan azan yang disiarkan di radio, batal dan wajib diganti setelah bulan Ramadhan.

Pejabat Mufti atau Badan Keagamaan Malaysia di negara bagian Sabah, Datuk Bungsu Aziz Jaafar mengatakan waktu berbuka puasa didasarkan terbenamnya matahari. Artinya, berdasar nash Islam dan bukan berdasarkan adzan di radio atau sejenisnya.

“Pada dasarnya, menurut hukum Islam, puasa bagi mereka yang berbuka lebih awal dari waktu sebenarnya. Dan karena menurut suara adzan di radio dianggap batal dan wajib bagi mereka untuk ganti puasa setelah Ramadhan,” ujarnya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.