DERAKPOST.COM – Presiden Jokowi senang dengan rencana Bawaslu akan mengawasi media sosial selama proses pemilu berjalan. Jokowi juga, berpesan Bawaslu dan KPU membuat aturan yang jelasnya hingga tidak membuat banyak tafsir.
“Saya senang tadi pak ketua Bawaslu bahwa akan ada pengawasan media sosial, ada polisi sibernya di situ. Yang karena itu memang problemnya sering dimulai dari medsos, itu ngipas-ngipasi dimulai dari situ. Nanti lapangan akan jadi ramai serta panas karena kipasan dari medsos,” kata Jokowi.
Hal itu disampaikan dalam sambutan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022). Sebab dalam dunia nyata nggak ada apa-apa, ini dari mana. Sebut Jokowi, soal faktor-faktor rawan dalam pelaksanaan pemilu. Menurutnya, salah satu faktor yang rawan di pemilu adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoax.
“Hati hati mengenai ini. Hati-hati kita ini beragam agama, suku, RAS beragam. Jadi hati-hati jikalau ada percikan kecil mengenai hal ini segera diperingatkan, nggak usah ragu-ragu untuk bisa segera peringatkan, panggil! pasti grogi,” terang Jokowi dikutip dari detik.com.
Jokowi pun meminta Bawaslu dan KPU itu membuat aturan yang jelas, rinci dan efektif. Jokowi meminta aturan tersebut nantinya jangan sampai nanti membuat banyak tafsir.
“Bawaslu dan KPU bisa membuat aturan yang jelas yang rinci dan efektif. Harus membuat aturan yang rinci, yang jelas dan efektif. Aturannya jangan banyak tafsir ya, apa sih, buat aturan yang gamblang, yang jelas,” ujarnya. **Rul