Bertempat Kota Garo Kampar, DPP MKGR Gerak Cepat Laksanakan Swasembada Pangan Beras di Riau

0 208

DERAKPOST.COM – Dewan Pimpinan Pusat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (DPP MKGR), ini bahwa akan dilaksanakan peresmian dimulai akan pencetakan sawah 1.000 Ha. Ini, di Dusun IV Plambayan Desa Kota Garo, di Kecamatan Tapung Hilir pada Kabupaten Kampar.

Hal demikian disampaikanya Ir Syarifuddin Adek kepada wartawan. Dia menyebutkan, hal kegiatan pencetakan sawah yang 1.000 Ha itu juga dalam rangka turut menyokong program dicanangkannya oleh presiden RI Jenderal TNI ( Purn) Prabowo Subianto.

Sebutnya, bahwasa swasembada pangan beras harus dilaksanakan, disebab merupa tangungjawab serta kewajiban bagi negara (pemerintah) dalam mengupayakan serta memberi kebutuhan pangan rakyat. Terang dia, selain peran swasta dan pengusaha.

Sementara itu. Ketua Pelaksana Ground Breaking Drs Yusfar SH MH, mengatakan bahwa turut sertanya MKGR pada kegiatan Swasembada Pangan tercetus halnya dari gagasan Ir Syarifuddin Adek selaku Ketua Desa Binaan DPP MKGR

“Diketahui dimana MKGR berjuang mengisi kemerdekaan ini, yang selalu berpedoman kepada MORAL yaitu Panca Moral Mzk. Hal dari MKGR, yang ke lima yaitu Karya Nyata. Karya Nyata diwujudkan dengan semangat Gotong Royong memikul beban kegiatan murni mandiri anggota MKGR,” ujarnya.

Tak dapat dihindari didalam hal persiapan terdapat kendala intern maupun extern itu terutama instansi terkait tidak merespon atau mengabaikan, tapi katanya kegiatan MKGR akan tetap jalan dan dilaksanakan.

Senada itu, disampaikan dukungan oleh Ir Abdul Kadir Hamid Mantan Kanwil Deptan Riau dihubungi via telephone dari Makasar mengatakan dirinya telah membaca serta mendapatkan informasi digagas MKGR.

Mantan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau ini selanjutnya, berpendapat bahwasa sukses swasembada pangan tentu sangat sederhana konsepnya. Apalagi juga perihal budidaya padi, yaitu tentunya ini semangat kebersamaan diantara pemerintah dengan rakyat (petani).

Petani dianekdotkan miskin, yang artinya tidak memiliki kebutuhan akses produksi, dan hanya ada tenaga saja. “Nah tentu itu pemerintah segera berikan akses tersebut sarana dan prasana dalam bentuk natura dan bukan merupakan dana dan sekaligus menampung produksi (marketing),” ungkap dia.

Sambung dia, saran agar pemerintah untuk segerakan turun alat mekanisasi dari pihak Kementerian PUPR dalam hal cetak sawah. Alokasikan lahan Kementerian ATR/ BPN sita lahan yang telah beralih fungsi. Dan droping pupuk serta obat obatan. Ungkap dia, jika rakyat petani tidak dilibatkan maka alternatif hanya bikin Rice Estate dan pada swasembada hanya sekedar mimpi saja

“Mudah mudahan Pak Presiden Prabowo dapat merespon saran dengan baik untuk berkenan mengexecutie fasitas/merespon rencana pencetakan sawah baru 1.000 Ha di Riau yang dilakukan oleh petani berada atau terhimpun dalam Tani Nelayan (HTNI MKGR) dibawah pimpinan Ir Syarifuddin Adek ini,” ujarnya. (Redaksi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.