DERAKPOST.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, saat ini mencatat sejak Januari hingga minggu keempat Februari 2024 ini, ada 19,10 hektare (Ha) luas lahan terbakar. Hal itu diklaim jauh menurun dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
Hal itu diketahui yang dikarena tahun lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau lebih awal menetapkannya status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau pada Februari, mengingat beberapa daerah sudah dilanda kebakaran, dan bahkan dua kabupaten menetapkan status siaga.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) M Edy Afrizal ini melalui Kepala Bidang Kedaruratan Jim Gafur, Selasa (27/2/2024), mengatakan, sampai saat ini luas lahan terbakar seluas 19,10 Ha. Itu data mulai Januari hingga akhir Februari ini. Jika kita lihat luas lahan kebakaran itu jauh menurun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.
Jim Gafur mengatakan, karena itu pihaknya terus memantau situasi di kabupaten kota. Jika memang kondisinya sudah musim kering, maka pihaknya akan menginformasi itu pada tiap kabupaten/kota untuk segera menetapkan status siaga darurat Karhutla 2024.
“Sebab penetapan status siaga itu sebagai upaya antisipasi lebih awal. Karena sampai saat ini baru Kota Dumai yang sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla,” sebutnya.
Jim menyampaikan, 19,10 Ha luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di beberapa daerah, yakni Kota Dumai 11,70 Ha, Pekanbaru 0,5 Ha, Kabupaten Bengkalis 4,30 Ha, Kepulauan Meranti 2 Ha, Siak 1 Ha, dan Kuansing 0,5 Ha.
“Luasan lahan terbakar tersebut tersebar di 20 titik firespot. Terbanyak di Kota Dumai 11 titik firespot dan Kabupaten Bengkalis 5 firespot, sisanya satu titik. Sedangkan hotspot terpantau 58 titik,” tukasnya. (Rul)