DERAKPOST.COM – Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Muhammad Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/4/2023).
Tak hanya Bupati Adil, puluhan pejabat strategis berada lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan juga pihak swasta juga ada ikut diciduk KPK. Dalam hal ini sejumlah ruangan kepala OPD terkait disegel KPK.
“Benar, tadi malam itu, tim KPK berhasil melakukan hal tindakan tangkap tangan (OTT) terhadap beberapa pihak sedang melakukan korupsi di daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Dan beberapa pihak sudah ditangkap diantaranya ada bupati,” ungkap Ali Fikri.
Ali Fikri dari Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK ini mengatakan, saat ini tim KPK masih terus bekerja didalam hal mengumpulkanya bahan keterangan dari beberapa pihak yang terkait kasus dugaan korupsi tersebut.
“Setelahnya yang pasti, kami sampaikan lengkap hasil kegiatan tersebut sebagai bagian keterbukaan informasi KPK pada masyarakat,” ujar Ali Fikri seperti dikutip dari kompas.com. Bupati ini ditangkap KPK atas dugaan korupsi.
Untuk diketahui. Sesuai dari informasi data LHKPN yang dilaporkan pada 29 Maret 2022, ternyata Adil memilik harta senilai Rp 4,7 miliar. Harta kekayaan itu terdiri dari sejumlah unsur, di antaranya tanah dan bangunan.
Situs e-LHKPN KPK juga mencatat, Adil memiliki 74 bidang tanah yang tersebar di Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis. Nilai total 74 bidang tanah itu sebesar Rp 4.367.400.000, paling tinggi dibanding unsur harta milik Adil lainnya.
Selain itu, Adil ini mempunyai satu unit mobil Honda Biro tahun 2015 dan serta empat unit sepeda motor. Yang nilainya ditaksir adalah sebesar Rp 174.000.000. Mantan anggota DPRD Provinsi Riau itu juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 244.177.310. Dtotal harta yang dilaporkan dalam LHKPN sebesar Rp 4.785.577.310.
Diketahui juga, Adil ini baru menjabat sebagai Bupati Meranti selama 2 tahun, yaitu terhitung sejak tanggal 26 Februari 2021. Jabatan itu sedianya dia emban hingga 2024 mendatang. Pria kelahiran Riau, 18 April 1972 itu bukanlah sosok baru di politik. Sebab sebelum menjabat sebagai bupati, dia juga merupakan dari DPRD Meranti.
Kemudian naik kelas jadi anggota DPRD Provinsi Riau periode 2014-2019, tentu dengan Partai yang sama, yakni Partai Hanura. Adil ini kembali terpilih sebagai DPRD Provinsi Riau pada Pemilu tahun 2019. Namun baru setahun ia menjabat, lalu mundur karena memilih maju calon bupati dengan pakai Partai PKB.
Pada Pilkada Meranti 2020, Adil dengan wakilnya, AKBP (Purn) Asmar menang dengan perolehanya suara 38,4 persen. Namun diperjalanannya sebagai Ketua PKB Meranti, akhirnya ditahun 2021 itu dia bergabung ke PDI Perjuangan. **Rul