CERI Siap Buka Data Komut PT PHR Diduga Terlibat PL Proyek Limbah PT PPLI di Blok Rokan

0 224

 

DERAKPOST.COM – Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menduga adanya keterlibatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Rosa Vivien Ratnawati dalam proses penunjukan langsung PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) pada pekerjaan limbah di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang bernilai ratusan miliar rupiah.

“Usut apakah ada keterlibatan Komut PT PHR, Rosa Vivien Ratnawati, dalam penunjukan langsung PT PPLI untuk pekerjaan proyek limbah di WK Rokan,” sebut Yusri Usman, dalam perbincangannya dengan wartawan melalui pesan WhatsApp dari Jakarta.

Dikutip dari riausatu.com. Tidak sekadar menuding, Yusri juga siap membuktikan ucapannya, karena sudah pegang data lengkap terkait kontrak perusahaan dari sebelumnya itu yang mengolah limbah lumpur bor, dia tersungkur gara-gara PT PPLI tersebut. Nanti katanya, akan buka supaya terang benderang semuanya.

Menurutnya, tidak ada payung hukum penunjukan langsung PT PPLI untuk pekerjaan proyek limbah di blok migas yang dikelola PT PHR sejak 9 Agustus 2021, kecuali pada saat transisi. “Kalau terbukti tunjuk langsung dengan harga pemulihan Rp6 juta/m3, sementara perusahaan sebelumnya hanya Rp565 ribu/m3, itu namanya apa ya,” pungkas Yusri Usman.

Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/3/2023), Komut PT PHR Rosa Vivien Ratnawati, tidak membalas pertanyaan yang dikirim riausatu.com terkait tudingan dilontarkan pihak CERI tersebut. Kendati sudah ditelpon serta dikirim pesan singkat, tak juga dijawab hingga sampai berita ini tayang.

Sebelumnya, ketika pertanyaan sama dikirimkan ke Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, riausatu.com disarankan itu menghubungi Dirut PT PHR, Rosa Vivien Ratnawati. “Bisa (hubungi) ke Dirut aja,” jawabnya.

PT PPLI merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Sebanyak 95 persen sahamnya dikuasai  Modern Asia Environmental Holdings PTE. LTD, terdiri dari 950 lembar saham senilai Rp47.099.313.750. Sisanya, 5 persen sahamnya adalah milik PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) milik Pemerintah, dengan 50 lembar saham senilai Rp2.478.911.250.

Dari akta perubahan yang dikeluarkan Ditjen AHU  Kementerian Hukum dan HAM tertanggal 10 November 2022, warga negara Jepang bernama Takanobu Tachikawa menjabat sebagai Presiden Komisaris. Presiden Direktur juga dijabat oleh warga Jepang, yakni Yoshiaki Chida.

Seperti diberitakan, kasus kecelakaan kerja kembali terjadi di area kerja PT PHR. Kali ini menimpa tiga pekerja PT PPLI, yakni Hendri (54), bagian PMCOW, Ade (37) Operator Dewatring, dan Dedi (44), Operator Evaporator.

Kecelakaan kerja di lingkungan Blok Rokan menjadi sorotan pasca alih kelola dari tangan PT Chevron ke PT PHR pada 9 Agustus 2021 lalu. Dan dari Juli 2022 hingga Januari 2023, telah terjadi sebanyak 7 kecelakaan kerja yang menyebabkan 7 nyawa pekerja tewas.

Dari 7 pekerja tewas itu, seorang di antaranya merupakan pegawai PHR sementara 6 lainnya adalah pekerja mitra kerja PHR. Dengan adanya tiga korban dalam kasus terbaru ini, total korban pekerja yang tewas di Blok Rokan sudah mencapai 10 orang.

Selain itu, kasus kecelakaan kerja ini juga telah menyebabkan dua pejabat teras PHR dicopot. Keduanya yakni Executive Vice President  (EVP) Upstream Business, Feri Sri Wibowo, dan EVP Business Support, Fransjono Lazarus pada awal 2023 ini. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.