DERAKPOST.COM – Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar, melakukan pertemuan dengan Satuan Tugas (Satgas) Pengentasan Anak Tidak Sekolah (PANTAS) di kediaman, hari Rabu (3/1/2024), kemarin.
Edy Natar menyampaikan persoalan anak putus sekolah atau anak tidak sekolah itu ditiap kabupaten/kota yang harus menjadi perhatian bersama. Karena itu, ia ingin Tim Satgas PANTAS untuk melakukan langkah kongkrit dalam hal permasalahan ini. Yang artinya, anak di daerah ini seharusnya bisa mengenyam pendidikan.
Menyikapi demikian, disikapi Kepala Dinas Pendididkan Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Jumat (5/1/2024), mengatakan, bahwasa pihaknya juga sangat mendukung program Gubri Edy Natar. “Disdik Pekanbaru sangat mendukung program Gubri Edy Natar. Yaitu program PANTAS,” ujarnya.
Dikarena terangnya, persoalan anak putus sekolah atau anak tidak sekolah itu harus menjadi perhatian bersama. Apalagi, saat ini sudah ada dibentuknya Satgas PANTAS tersebut. Namun sambung dia, sejak telah dibentuk ini berdasar Surat Keputusan Riau Nomor: Kpts.1160/VII/2022 tanggal 22 Juli 2022, diketika era Syamsuar.
Abdul Jamal mengatakan, sangat dukung program PANTAS tersebut. Namun dalam hal ini, ia berharap persoalan tersebut bisa dan harus menjadi perhatian bersama. Tapi disesalkan adanya seakan pernyataan dari Satgas PANTAS ini, yakni tudingan banyak anak warga Pekanbaru tidak sekolah atau putus sekolah, yang dimaksud.
“Kan disebutkan itu oleh Satgas PANTAS. Bahwa banyak anak dari warga Pekanbaru tidak sekolah atau putus sekolah sebanyak 300 an orang. Tentu ini isu yang tidak jelas. Oleh karena itu, diminta data lengkap. Biar ditindaklanjuti. Yakni nama dan alamat (by name and by address),” katanya.
Kesempatan itu, Abdul Jamal mengatakan, Satgas PANTAS Riau untuk dapat mendata semuanya, supaya dari akar permasalahan anak tidak sekolah bisa teratasi. Dalam hal ini Abdul Jamal juga menyebut, ada isunya sampai 300 orang tersebut diminta halnya data kongkrit yang dimaksudkan.
“Mana datanya itu biar nantinya kami turun menidaklanjuti,” sebut Abdul Jamal. Lebih lanjut disampaikan dia, setiap masyarakat (anak-anak) memang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Tetapi, itu hal tidak mudah untuk diwujudkan. Karena banyak faktor penyebab anak putus sekolah dan tidak bersekolah.
Abdul Jamal juga mengatakan, jangankan anak-anak warga Pekanbaru. Sedangkan, anak imigran saja yang ada di Pekanbaru ini banyak di sekolahkan, apalagi ini warga Pekanbaru. Karena, setiap masyarakat itu memang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Hal itu sesuai dengan aturanya UU berlaku di tanah air.
Abdul Jamal juga mengatakan, bagi anak warga Pekanbaru yang tidak bersekolah di usia sekolah baik SD dan SMP. Dalam hal ini, pihaknya persilakan datang ke Disdik nanti dibantu untuk bisa sekolah. Namun sambungnya, terkadang anak tersebut tak mau sekolah, pengaruh lingkungan, sosial dan internal keluarga. (Rza)