Ditanya Perkembangan Stuban Kades dan Camat Pangkalan Kuras ke Lombok, Ini Penjelasan Kejari Pelalawan

0 2,141

 

DERAKPOST.COM – Diketahui sekarang ini, Studi Banding (Stuban) dilakukan seluruh perangkat desa dan camat di Kecamatan Pangkalan Kuras, di Kabupaten Pelalawan pada bulan Desember 2024, ke Lombok. Hal itu ternyata masih disoroti Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan.

Stuban dilakukan perangkat tersebut, juga sedang ramai diperbincangkan. Di karena perangkat desa dan camat ini berangkat ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada awal Desember 2024 lalu. Bahkan, tepat disaat anggaran daerah sedang defisit dan terjadi rasionalisasi APBD.

Informasi yang diperoleh, plesiran itupun dengan dalih studi banding menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah. Diduga biaya itu dialokasikan dari Dana Desa (DD) maupun Anggaran Dana Desa (ADD). Yang diperkira perangkat desa dan camat yang berangkat ke Lombok mencapai 60 orang selama lima hari.

Bahkan disebut-sebut dari Stuban tersebut tak jelas apa hasil yang dibawa pulang dari Lombok untuk hal kemajuan desa. Artinya, banyak pihak menyesalkan halnya lawatan tersebut, mehamburkan uang banyak. “Hal itu Stuban, kenapa harus ke sana. Itu jelas daerah wisata,” kata sumber media ini.

Dia menyebut, bahkan beredar kabar jika biaya yang dihabiskan untuk perjalanan itu hampir Rp3 miliar lebih, ini tidak ada hasil. Mereka itu menggunakan jasa perusahaan travel yang tentu menyiapkan transportasi, akomodasi, dan lainnya. Katanya, ini telah banyak Kades dan Camat serta dari pihak travel.

Terkait riuh Stuban itu, disaat dikonfirmasi hal perangkat desa serta camat ini. Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pelalawan Azrijal membenarkan pihaknya menerima laporan terkait keberangkatan perangkatnya desa, serta camat Pangkalan Kuras ke Lombok dengan travel.

Berawal dari pemberitaan di media massa, jaksa ini mulai menyoroti plesiran tersebut. “Sudah ada yang dipanggil, dalam rangka itu permintaan keterangan dan kumpulkan dokumen. Ini masih di Seksi Intel,” ungkap Kajari Azrijal. Dia menyebutkan, pihaknya masih mendalami perjalanan para kades dan camat ke Lombok tersebut.

Sementara ini, keberangkatan rombongan atas nama organisasi perangkat desa. Dan kemudian dana itu yang dipakai bukanlah anggaran yang dikhususkan di kecamatan, namun dialokasikan di setiap desa. “Maka, jadi dananya dari desa-desa dianggarkan bukan di kecamatan. Tapi, memang kalau ditotalkan serta dikumpulkan semuanya, lumayan besar juga,” bebernya. (Marbun)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.