DPR Sentil Anggaran Kemiskinan Sebesar Rp500 Triliun itu Habis Untuk Rapat dan Studi Banding

0 372

 

DERAKPOST.COM – DPR RI sentil Rp500 triliun di kementerian habis untuk rapat dan studi banding. Padahal anggaran ini untuk penanganan kemiskinan.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB Marwan Dasopang ini mengkritik pemerintah soal anggaran penanganan kemiskinan di sejumlah kementerian/lembaga yang terbuang sia-sia untuk kegiatan rapat hingga studi banding.

Ia mengatakan selama ini, belanja sosial memang belum mencerminkan percepatan mengangkat status masyarakat miskin menjadi hidup lebih layak dan bisa melakukan aktivitas produktif untuk menutupi kebutuhan.

“Belanja sosial kita itu memang belum bisa mendongkrak masyarakat kita dari miskin, menjadi hidup lebih layak, masih terkesan kita memelihara orang miskin,” kata Marwan saat dihubungi, Sabtu (28/1/2023) dikutip dari suara.com.

Kondisi itu, kata dia, ditambah dengan kementerian/lembaga yang sibuk rapat dengan menghabiskan anggaran besar. Menurutnya, anggaran besar itu lebih baik diberikan kepada masyarakat untuk membantu permodalan.

Marwan mengatakan dari puluhan juta masyarakat miskin yang setiap tahun mendapat bantuan sosial, pasti banyak di antara mereka yang mampu berkembang jika diberi bantuan permodalan yang cukup.

“Membicarakan orang miskin, menghabiskan anggaran besar, padahal si miskin itu butuh Rp20 juta saja, keluar dari kemiskinan. Dikasih saja modal yang betul-betul, yang tidak bisa diangkat, itulah yang baru kita santuni,” katanya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas sebelumnya menyentil penggunaan anggaran kemiskinan di Kementerian/Lembaga yang terbuang sia-sia untuk rapat dan studi banding.

Menurutnya anggaran pemerintah Joko Widodo yang digelontorkan hingga Rp500 triliun justru terserap untuk kegiatan rapat hingga studi banding.

“Hampir Rp 500 triliun anggaran kita untuk anggaran kemiskinan yang tersebar di kementerian dan lembaga (KL), tapi tidak in line dengan target Pak Presiden karena, K/L sibuk dengan urusan masing-masing,” kata Anas mengutip detikcom, Jumat (27/1/2023). **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.