DPRD Pekanbaru Minta BPBD dan Damkar Disiagakan di Kecamatan Rawan Karhutla

0 209

DERAKPOST.COM – Karhutla saat ini masih menghantui Kota Pekanbaru. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui instansi terkait diminta untuk tidak abai mencegah.

“Apalagi cuaca saat ini panas menyengat di musim kemarau. Dari beberapa kecamatan di Pekanbaru ini rawan Karhutla. Seperti di Kecamatan Rumbai, Kecamatan Tenayan Raya, Kulim, dan Payung Sekaki, menjadi fokus perhatian,” kata Nurul Ikhsan.

Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru tegaskan bahwa kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Dengan suhu panas mencapai 35 hingga 36 derajat celsius, maka ini dapat memicu kebakaran hutan dan lahan. Terutama di kawasan berdekatan dengan permukiman masyarakat.

“Belakangan ini kondisi cuaca Pekanbaru cukup ekstrem dengan suhu panas yang mendekati 35 hingga 36 derajat Celsius. Cuaca ekstrem ini sangat mudah memicu terjadi Karhutla, terutama di kawasan yang berdekatan pada pemukiman masyarakat,” ungkap Nurul Ikhsan, Rabu (31/7/2024).

Nurul Ikhsan mengimbau pemerintah untuk menyiagakan pasukan BPBD dan Damkar serta stakeholder lainnya di titik-titik rawan yang sering terjadi kebakaran di Pekanbaru.

“Kami minta pemerintah agar menempatkan pasukan BPBD dan Damkar di titik-titik rawan kebakaran di Pekanbaru, khususnya di Payung Sekaki dan sebagian Rumbai. Kontur tanah yang banyak gambut di daerah tersebut rentan terhadap percikan api akibat keringnya tanaman atau hutan,” jelas Nurul.

Politisi Gerindra ini juga berharap Pemko Pekanbaru dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat cuaca ekstrem, agar tidak menimbulkan kabut asap dan penyakit ISPA.

“Sekali lagi, kami mengimbau pemerintah untuk mengantisipasi hal-hal ini agar tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jika api sudah terbakar, terutama di kawasan gambut, sangat sulit dipadamkan. Akibatnya, muncul kabut asap dan anak-anak kita terjangkit ISPA,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan Pekanbaru dapat menghindari dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau ini. (Ferry)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.