DPW Pemuda LIRA Riau Miris Dunia Pendidikan Diduga Dijadikan Ajang Bisnis oleh Disdik Pekanbaru

0 261

DERAKPOST.COM – Permasalahan dunia pendidikan, hingga kini tak kunjung tuntas menjadi keluhanya orangtua siswa/i, ditiap tahun. Yaitu biaya pendidikan cukup mahal dan membebankan. Bahkan ini, di sekolah berstatus negeri.

Mirisnya dunia pendidikan itu seperti hal di Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun masih menjadi polemik yang tak berujung. Tetapi, anehnya dalam hal ini instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan (Disdik) yang seakan tak tanggap dan bahkan diduga menjadikanya ladang bisnis mengeruk keuntungan.

Seperti halnya informasi dirangkum awak media ini di lapangan. Yaitu, adanya jeritan orangtua siswa/i. Yakni selama ini dimana tiap siswa/i ajaran baru itu harus membeli seragam yang cukup mahal, dengan harga yang diduga telah ditetapkanya oleh Disdik Pekanbaru sebagaima hal diberitakan.

Dimana terungkap. Seragam sekolah untuk tingkat SDN tahun 2024 ini yang ditetapkan dengan harga Rp1.450.000. Sementara itu untuk tingkat SMPN, hal baju seragam bisa seharga Rp1.750.000. Dalam hal ini dikabar pula, dengan adanya kebijakan yang dibuat soal ketetapan harga tersebut. Diduga saat itu pihak Disdik mendapat upeti.

Selain hal yang dikeluhkan itu soal pakaian seragam, ada juga masalah lain. Yakni ada penjualan LKS di sekolah-sekolah. Artinya, bukan hanya perihal seragam sekolah yang menjadi keluhan orangtua. Pembelian buku LKS juga jadi polemik, yang dikarenakanya harus merogoh kocek berkisar Rp300.000 untuk dua semester tiap tahunnya.

Menyikapi hal ini, Ketua DPW Pemuda LIRA Riau melalui bidang OKK Reza mengatakan bahwa sebagai organisasi yang peduli atas  kehidupan sosial, tentunya ini sangat miris mendengar informasi demikian. Terlebih ini terjadi di sekolah berstatus negeri. Kenapa harus ada yang seperti demikian.

“Sebagai pimpinan dari sekolah yang ada di Pekanbaru, harusnya dari pihak Disdik bisa membantu meringankanya beban orangtua siswa/i. Bukan, malah membebani dengan menetapkanya harga seragam yang cukup besar untuk siswa didik. Dikarena, masalah sekolah terus menjadi polemik,” ujarnya.

Diketahui katanya, kalau alokasi anggaran Pendidikan di Kota Pekanbaru Tahun 2024 diperkirakan yang mencapai Rp600 miliyar. Namun ini dengan mengambil keuntungan pada tiap sekolah. Tentu sebutnya, sangat tidak pantas. Karena diketahui tidak semua orangtua siswa/i itu orang mampu.

Dikatakan dia, patut selama ini setiap ada pemberitaan terkait itu harga seragam dan mahalnya buku LKS tak dipermasalah atau yang ditindaklanjuti oleh Disdik Pekanbaru. Sehingga wajar ada dugaan pihak Disdik ini ada upeti diterima Disdik Pekanbaru. Untuk itu, diminta pada pihak terkait tindak lanjuti persoalan ini. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.