DERAKPOST.COM – Bencana banjir, dengan curah hujan cukup tinggi, sedang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk di Kota Pekanbaru juga tercatat sekitar enam kecamatan terendam banjir. Adanya hujan deras itu berakibat meluap Sungai Siak.
Adanya hujan deras mengguyur Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Siak meluap dan merendam enam kecamatan. Banjir yang terjadi sejak dalam sepekan itu ada menggenangi pemukiman warga, ruas jalan utama, dan serta fasilitas umum.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Jeki Rahmat Mustika, mengungkapkan bahwa hingga Sabtu (8/3/2025), terdapat 39 titik banjir yang tersebar di enam kecamatan. Kecamatan Rumbai dan Payung Sekaki menjadi daerah terdampak paling parah dengan ketinggian air mencapai satu meter di beberapa lokasi.
“Di Kecamatan Rumbai, 12 lokasi terendam banjir, termasuk Jalan Lingkar, Jalan Nelayan, dan Jalan Yos Sudarso. Sedangkan di Kecamatan Payung Sekaki, tujuh lokasi terdampak dengan ketinggian air berkisar antara 30 cm hingga satu meter. Jalan Pemudi dan Jalan Kulim menjadi titik banjir yang cukup parah,” ujar Jeki.
Selain curah hujan yang tinggi, banjir juga diperparah oleh debit air Sungai Siak yang meningkat drastis. Sejumlah wilayah di Kecamatan Lima Puluh dan Senapelan ikut terendam, dengan genangan air setinggi 60 cm di beberapa titik. Di Kecamatan Tenayan Raya, tujuh titik banjir dilaporkan dengan ketinggian air mencapai 60-100 cm. Beberapa lokasi mengalami genangan selama lebih dari 12 jam.
Jeki mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. “Jika curah hujan tinggi masih terus terjadi dan debit air Sungai Siak meningkat, maka kemungkinan besar titik-titik banjir akan bertambah,” jelasnya.
Sementara itu, upaya evakuasi terus dilakukan. Sejumlah tenda pengungsian telah didirikan di pinggir Jalan Yos Sudarso untuk menampung korban banjir, termasuk anak-anak dan lansia. Personel Dokkes Polda Riau diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, dan satu warga lansia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Di antara tenda-tenda pengungsian, Brimob Polda Riau mengoperasikan dapur lapangan untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak. Saat ini, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi adalah air bersih dan tenda tambahan sebagai tempat berlindung.
Jeki menegaskan bahwa upaya penanggulangan bencana dan distribusi bantuan terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak. “Kami bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru dan instansi terkait untuk memastikan bantuan logistik, posko pengungsian yang layak, serta layanan kesehatan bagi warga terdampak banjir ini,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti arahan petugas dan tidak ragu meminta bantuan jika diperlukan. Dengan berharap dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat, agar dapat membantu meringankan beban warga terdampak banjir. (Ferry)