JAKARTA, Derakpost.com – Sungguh mengejutkan, karena ada fakta dirilis pijak Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia yang mengungkap tingkat kepercayaan publik terhadap sejumlah lembaga negara.
Di bawah kepemimpinan Panglima Jenderal Andika Perkasa, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi lembaga yang paling dipercaya publik mengalahkan Lembaga Kepresidenan dan sejumlah lembaga pemerintahan termasuk KPK.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam survei yang digelar pada 18-24 Mei 2022 ini, lembaga TNI masih menjadi yang paling dipercayai publik. Posisi itu dipertahankan dari survei pada 14-20 April 2022.
Pada survei teranyar ini, 28,9 persen masyarakat sangat percaya terhadap TNI; 56,4 persen cukup percaya; dan 10,5 persen sedikit percaya; serta 2 persen tidak percaya sama sekali; sisanya tidak tahu.
Posisi kedua ditempati oleh Presiden dengan angka 19,7 persen percaya; 53,6 persen cukup percaya; 20 persen sedikit percaya; 3 persen tidak percaya sama sekali; dan sisanya tidak tahu.
Posisi ketiga ditempati oleh Kepolisian Republik Indonesia dengan 17,3 persen percaya; 49,3 persen cukup percaya; 25,5 persen sedikit percaya; 4,4 persen tidak percaya sama sekali; sisanya tidak tahu.
Posisi keempat ialah Kejaksaan Agung dengan 10,2 persen percaya; 50,3 persen cukup percaya; 24,6 persen sedikit percaya; 3,9 persen tidak percaya sama sekali; sisanya tidak tahu.
Lalu di posisi kelima, pengadilan dengan 10,5 persen percaya; 49,6 persen cukup percaya; 27,4 persen sedikit percaya; 4,9 persen tidak percaya sama sekali; sisanya tidak tahu.
Kemudian di posisi keenam, KPK dengan 13,4 persen sangat percaya; 46,4 persen cukup percaya; 27 persen sedikit percaya; 7,1 persen tidak percaya sama sekali; sisanya tidak tahu.
“Institusi yang paling dipercaya, peringkat 1-3 tidak berubah. TNI, Presiden, Polri. Antara April dengan Mei. Yang berubah adalah Kejagung. Kejagung di survei sebelumnya ada di peringkat 8, di survei bulan Mei naik rankingnya jadi peringkat 4. KPK di bawah Kejagung, Pengadilan dan Polisi,” kata Burhanuddin, dilansir riaubook.
Adapun survei ini dilakukan dengan random digital dialing (RDD), yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Responden yang dilibatkan adalah 1.213 orang yang dipilih secara acak. Margin of error survei ini 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. **Rul