Gubri Syamsuar Sebut Tak Ada Karhutla yang Luar Biasa

0 176

 

DERAKPOST.COM – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi menjadi wilayah paling tinggi terdeteksi titik pnas atau hotspot. Agar penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sana teratasi dengan cepat, maka itu helkkopter water bombing di Provinsi Riau mulai dialihkan.

Terkait dialih helkkopter water bombing di Provinsi Riau ini dikonfirmasi kepada Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar secara tegas mengatakan, di Provinsi Riau ini tidak ada terjadi kebakaran yang luar biasa, hanya saja titik api atau kabut asap berasal berada didaerah lain.

Saat ini Pekanbaru sudah mulai cerah dan kabut asap pun mulai berkurang. Itu disebabkan karena adanya hujan yang terjadi di beberapa daerah, termasuk Pekanbaru.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar mendoakan daerah Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan agar Karhutla yang terjadi di daerah tersebut bisa dikendalikan sehingga tidak terjadi kabut asap yang lebih parah lagi.

“Kita doakan di Jambi dan Sumatera Selatan karhutlanya bisa dikendalikan. Sebab kalau di sana terjadi bencana kebakaran, maka kesini juga asapnya,” sebut Gubri dikutip dari MC.Riau.go.id.

“Kita tidak mengharapkan asap menyelimuti daerah daerah ini. Kalau daerah kita kebakaran tentu kita mengerti, namun jika tidak ada kebakaran namun ada asap tentu jadi persoalan,” sambungnya.

Gubri mengatakan terkait Karhutla di provinsi tetangga tersebut, helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau juga sudah dikirimkan.

“Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke sana untuk membantu pemadaman melalui BNPB, sedangkan disini sudah tidak ada lagi digunakan,” ujarnya.

Meski Karhutla di Riau terkendali namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Jika melihat ada Karhutla maka masyarakat agar dapat segera melaporkan kepada petugas. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.