Harga Kelapa Sawit Riau Naik Lagi

0 273

 

PEKANBARU, Derakpost.com- Disaat ini, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, untuk periode 13 – 19 April 2022 mengalami kenaikan setiap kelompok umur kelapa sawit.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan adapun jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 – 20 tahun sebesar Rp 48,03/Kg atau mencapai 1,24% dari harga minggu lalu.

“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 3.914,47/Kg,” ujar Defris Hatmaja, Rabu (13/4/2022). Ia mengatakan kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan Kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp 243,50/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 248,12/Kg dari harga minggu lalu, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 54,00/Kg dari harga minggu lalu, PT. Asian Agri mengalami kenaikkan sebesar Rp. 240,65/Kg dari harga minggu lalu.

“Sedangkan untuk harga jual Kernel, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 64,00/Kg dari harga minggu lalu,” sebutnya

Sementara dari faktor eksternal, lanjut Defris, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di perdagangan hari senin kembali naik. Menurut data Refinitiv, kontrak berjangka CPO naik 6,38% selama seminggu di posisi MYR 5.921/ton. Trader minyak sawit David Ng mengatakan prospek ekspor yang lebih kuat untuk minyak sawit Malaysia juga mendukung harga CPO berjangka.

Dirinya mendengar berita di lapangan bahwa ada data ekspor yang lebih kuat. Hal ini menunjukkan masih adanya minat beli dari pasar-pasar utama. Namun, kami masih menunggu laporan resmi yang akan keluar awal minggu depan. Fokusnya juga pada kinerja produksi dan ekspor untuk paruh pertama April yang akan menentukan tone selama bulan April.

Selain itu kontrak CPO memiliki level resistance kunci di MYR 6.000/ton pada penutupan. Kecuali jika level tersebut dilewati mungkin melihat satu lagi penurunan yang akan terjadi di pasar ini hingga ke MYR 5.400/ton – 5.600/ton. Selain itu, Anilkumar mengatakan negara tujuan pembelian minyak sawit lainnya, selain India, sepi karena margin impor yang tidak menguntungkan. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.