DERAKPOST.COM – Kota Pekanbaru akan menerima sertifikat Adipura 2023, besok, Selasa, 28 Februari 2023. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
Ia mengatakan bahwa sertifikat tersebut akan diberikan kepada kota yang telah berhasil meningkatkan pengelolaan lingkungan hidupnya.
“Kita sebelumnya telah menerima Adipura 10 tahun lalu, dan sekarang kita berhasil mencapai tingkat pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik lagi, termasuk dalam pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, pengelolaan limbah, dan lainnya,” ujar Indra Pomi, Senin (27/2/2023).
Indra Pomi menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras semua elemen masyarakat, dan ia berharap bahwa sertifikat Adipura ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup di Pekanbaru.
“Kita berharap bahwa penghargaan ini akan menjadi pendorong semangat bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup kita kedepannya,” katanya.
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pekanbaru menghasilkan 360.000 ton sampah per tahun, di mana 20 persen diantaranya sudah dipilah.
Sampah yang telah dipilah sekitar 20 persen tersebut dikelola melalui sistem pengolahan sampah 3R, yang mencakup teknologi inovatif seperti mesin pencacah sampah dan pengayak kompos, serta dipilah oleh para pemulung.
Sedangkan sampah yang lainnya masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Meskipun masih banyak sampah yang masuk ke TPA, namun menurut Indra Pomi, 80 persen sampah di Pekanbaru sudah terkelola dengan baik. “Ada sampah yang masuk ke TPS-3R dan ada yang masuk ke TPA,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi, menjelaskan bahwa proses penilaian Adipura telah berubah. Untuk mendapat penghargaan Adipura, katanya, harus didapatkan terlebih dahulu sertifikat. Kemudian, pada tahun berikutnya, kota tersebut dapat naik ke tingkat penghargaan yang lebih tinggi.
“Penghargaan Adipura tidak hanya dinilai dari kebersihan dan keindahan kota, tetapi juga dari kemampuan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah tangga hingga ke sistem pengolahan sampah 3R, yang menghasilkan peningkatan jumlah sampah yang dikelola dengan baik,” jelas Hendra. **Fri