DERAKPOST.COM – Platform media sosial Facebook kini menyediakan layanan bernama FB Pro atau Facebook Profesional, yang memungkinkan pengguna memanfaatkan mode profesional untuk membangun pengikut publik, mengembangkan komunitas global, dan bahkan mendapatkan penghasilan.
Menurut informasi dari laman resmi Facebook yang dikutip dari Beritasatu Sabtu (20/1/2024), pengguna yang mengaktifkan mode Profesional akan mendapatkan akses ke berbagai fitur profesional, termasuk peningkatan keamanan dan produk-produk monetisasi.
Untuk mengaktifkan mode profesional, pengguna dapat membuka profil Facebook mereka, lalu mengetuk tombol menu (…) di bawah header profil.
Setelah itu, pilih atau ketuk “Turn on Professional Mode” dan klik “Turn on”, lalu ikuti langkah-langkah yang diarankan.
Saat mode ini diaktifkan, pengaturan “Siapa yang Bisa Mengikuti Saya” akan diatur ke Publik, sehingga memungkinkan siapa pun di Facebook untuk mengikuti dan melihat konten publik Anda.
Dalam mode profesional, profil secara default akan dikategorikan sebagai Kreator Digital. Facebook juga meningkatkan transparansi dengan menampilkan lebih banyak informasi profil dalam bagian Transparansi Profil.
Dikutip dari beritasatu.com. Selain itu, pengguna yang memenuhi persyaratan kelayakan dapat memanfaatkan profil mereka untuk menghasilkan uang di Facebook. Fitur monetisasi melibatkan:
1. Iklan di Facebook Reels
Pengguna bisa menempatkan iklan langsung di Facebook Reels untuk mendapatkan penghasilan. Facebook Reels harus dibagikan secara publik.
2. Iklan In-stream
Pengguna FB Pro juga dapat memutar iklan dalam video berdurasi panjang dan pendek yang memenuhi syarat di Facebook untuk mendapatkan penghasilan. Iklan dapat diputar sebelum, selama, atau setelah video.
3. Langganan
Pengguna juga dapat memonetisasi konten yang dibagikan kepada pengikut atau penggemar mereka untuk mendapatkan pendapatan yang dapat diprediksi, serta membangun koneksi atau hubungan yang lebih dalam dengan pemikutnya.
Saat ini pengguna Facebook di bawah usia 18 tahun tidak bisa melakukan monetisasi. Facebok juga telah membagikan ketentuan monetitasi konten di laman resminya, termasuk konten-konten yang tidak dapat dimonetisasi, mulai dari video statis, tayangan slide gambar, video perilaku yang dilarang, tragedi atau konflik, aktivitas sekual, informasi medis menyesatkan, dan lainnya.