DERAKPOST.COM – Menanggapi adanya keluhan warga Kota Pekanbaru, didalam pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP). Hal itu kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Akmal Khairi, sebut memang ada demikian.
Namun dia mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan pelayanan di MPP ini akan terus meningkatkan. Terkait akan keluhan dari masyarakat soal pelayanan MPP yang menyatakan nomor antrean sudah habis padahal masih pagi, dirinya menyampaikan bahwa memang untuk beberapa tenant layanan ada lakukan pembatasan.
“Kalau untuk yang pelayanan di DPMPTSP kita pasti gak bakal habis itu tiket antrenya. Tapi kalau pelayanan lain seperti SIM, Paspor, itu mereka memang ada jatah setiap harinya,” ujar Kepala DPMPTSP Pekanbaru Akmal Khairi Rabu (7/6/2023).
Ia mengatakan pembatasan ini dilakukan karena memang ada kuota maksimal yang diberikan oleh tenant tersebut. Katanya, ada dua sistem ini untuk pengambilan tiket antrean, ada yang pakai online dan ada yang manual. Separuh online separuh manual. Karena sebagian kan ada yang tak bisa online kan, makanya ada manualnya. Umpamanya kuota 50 ni, 25 online dan 25 manual.
Kalau online itu memang biasanya ambil antrean malam dengan menggunakan email pribadi sendiri. “Dia bisa menentukan kapan mau datang dan jam berapanya. Nah kalau manual, biasanya itu dari jam 07.00 pagi sudah datang itu ambil antrean, jadi kalau jam 08.00 antrian manual ya pasti sudah habis,” jelasnya.
Untuk pelayanan di MPP lanjut Akmal, sebenarnya sudah dimulai jam 08.00 WIB pagi. Namun untuk tenant yang diluar Pemko, tentu pihaknya tak bisa memaksa harus tepat jam 08.00. Sebut dia, kalau DPMPTSP dan Capil itu pasti jam 08.00. Tapi kalau tenant luar ya kita tak bisa maksa juga. Tapi memang ada dalam perjanjian kontrak kita memang jam 08.00 harus buka, tapi itu rata-rata 08.30 baru buka.
Sebelumnya warga Pekanbaru mengeluhkan pelayanan yang ada di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru. Hingga pukul 08.00, pelayanan belum dimulai sementara nomor antrean sudah habis. Keluhan ini disampaikan Yanto, warga Hang Tuah yang datang ke Mal Pelayanan Publik untuk meyelesaikan beberapa urusan perizinan. **Fri