Isu dan Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi, PAN: Kita Tunggu Saja Keputusan Presiden

0 258

 

DERAKPOST.COM – Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay ini angkat bicara terkait ada isu reshuffle kabinet sedang ramai diperbincangkan. Sebab, Presiden Jokowi pun telah melempar sinyal bakal merombak atau reshuffle yang sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024.

Hal itu diungkapkan Jokowi pada Jumat (23/12/2022) sebagai respons soal hasil survei Charta Politika Indonesia yang menyebut mayoritas warga setuju ada reshuffle kabinet. Pernyataan Jokowi itupun menyebabkan kader PDIP dan NasDem ‘adu mulut’.

Namun demikian, Saleh Daulay berpendapat, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Secara konstitusional, Presiden Jokowi berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri dan para pembantunya.

Evaluasi itu kata mantan Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah ini, dapat dilakukan secara rutin, berkala, ataupun dengan tujuan tertentu. Misalnya, evaluasi terhadap kualitas pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan lain-lain.

“Presiden itu penanggung jawab jalannya pemerintahan. Sejalan dengan itu, presiden berhak untuk mengangkat para menteri dan pembantunya. Kinerja merekalah yang selalu diperhatikan, dijaga, dan dievaluasi. Jika baik, tentu dilanjut. Kalau tak baik, diperingatkan. Dan kalau sudah tidak bisa diperbaiki, presiden berhak untuk melakukan reshuffle atau pergantian,” ujarnya.

Dikutip dari GoNews.co melalui siaran pers diterima hari Selasa (27/12/2022). Hal itu dijelaskan, bahkan dalam kasus tertentu, presiden yang bisa melakukan pergantian kapan saja. Bisa saja alasan politik. Bukannya kinerja. Sekali lagi, itu adalah hak dan kekuasaan presiden.

Terkait reshuffle tersebut kata Saleh, PAN belum mendapat informasi. Ia beranggapan bahwa reshuffle itu masih diwacanakan di media. Soal apakah akan ada reshuffle, belum pernah diungkap ke publik secara terbuka. “Mungkin masih dugaan saja. Di akhir tahun ini, pemerintah masih sibuk. Libur Natal dan tahun baru. Banyak yang perlu dilengkapi untuk pelayanan bagi masyarakat,” tandasnya.

Kalaupun ada reshuffle tegas Saleh, pihaknya akan serahkan sepenuhnya kepada presiden. Karena, partai dalam lingkaran pemerintahan tak menyiapkan nama secara khusus. Presiden mengerti kebutuhan dan keperluannya. Andaikata diminta, partai-partai yang ada baru kemudian menawarkan kader dinilai sesuai dengan kebutuhan.

“Kita fokus saja membantu presiden melaksanakan tugas diamanatkan. Kalau nanti ada reshuffle, kita sifatnya pasif. Kalau ada permintaan dari kader kita, barulah kita mencari yang sesuai. Kami memiliki kader yang cukup banyak dari berbagai latar belakang. Karenanya, kita hanya bisa menunggu keputusan politik presiden. Tidak perlu mendesak dan mendorong-dorong,” ujarnya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.