DERAKPOST.COM – Anggota DPRD Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti Abdul Kasim mengaku kecewa dan kesal pada pihak pemerintah pusat. Hal itu disebab tidak ada perhatian yang serius pada insfrastruktur jalan nasional di sejumlah daerah kabupaten/kota.
Dalam hal ini, ia menceritakan dari jalan di daerah itu banyak yang hancur rmeski telah ada perbaikan, tapi tidak bertahan lama. Abdul Kasim ini mengaku kecewa terhadap pihaknya Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR. Karena, instansi itu dinilai tak memberi perhatian terhadap kondisi jalan nasional tersebut.
Dikatakannya, seperti hal di Kota Dumai yang infrastruktur jalan hancur. Terlihat, jalan akses dari pintu tol Dumai menuju Kota Dumai, tidak pernah ada dilakukan perbaikan serius. Perbaikan itu sebatas tambal sulam saja. Sehingga perbaikan tidak bertahan lama. Apalagi ini sebagai kota, dengan mobilitas kendaraan yang bertonase berat.
Hal itu sambungnya, merupa kawasan industri, mestinya Dumai itu mendapat perhatian lebih dari kementerian. Sebab diketahui Dumai ini, memberi kontribusi cukup besar terhadap keuangan negara.
“Ini tidak ada dapat perhatian serius, hal itu membuat kita sangat kecewa. Hanya tambal sulam saja, dua minggu hancur,” kata Abdul Kasim.
Lebih lanjut diterangkan Politisi PKS ini, bahwa kerusakan jalan ini tentu menjadi perhatian serius. Sebab, jalan berlubang ini membahayakan masyarakat sebagai pengguna lalu lintas. Khususnya sepeda motor yang rawan banyaknya cangkang sawit berserakan di jalan. Ujar dia, sejak reformasi, pemerintah pusat tak pernah membangun jalan yang cukup vital bagi masyarakat.
Seperti hal Jalan Lintas Pinang Kampai – Pelabuhan, kata Abdul Kasim, dimana itu sudah 35 tahun tidak pernah adanya dibangun, hanya tambal sulam saja. Hal itu, berarti jalan yang dibangun terakhir waktu zamanya Presiden Soeharto. Itu, standarnya sekarang harus rigid, karena mobilitas jauh lebih tinggi dibanding 35 tahun lalu.
Kesempatan itu Abdul Kasim mendesak Kepala Balai ini yang merupa perwakilan kementerian untuk dapat mengusulkan pembangunan jalan tersebut. Sehingga masyarakat ini berkendara dengan lebih aman. “Kita tidak mau terulang lagi, ada pemblokiranya oleh masyarakat seperti tahun 1995 dulu. Kalau ini terjadi, maka semua akan terganggu, makanya kepala balai harus serius,” tegasnya. **Rul