Karyawan Mitra Tewas Gegara K-3 di Lokasi Kerja, PT Pertamina Hulu Rokan jadi Sorotan

0 248

 

DERAKPOST.COM – Pasca diambil alih
dari PT Chevron Pacific Indonesia pada Senin, (9/8/2021) lalu, saat ini delapan karyawan mitra kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PT PHR) tewas di lokasi kerja.

Diketahui dari delapan pekerja tewas itu, ada enam diantaranya karena sakit, dan meninggal di lokasi kerja. Sementara itu yang dua orang lainya meninggal karena kecelakaan kerja.

Seperti dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Imron Rosyadi, terkait kecelakaan kerja itu memang ada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Menurut Imron, pihaknya ini melaporkan temuan kepada Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker, Pertamina Pusat, serta SKK Migas dan Kementerian ESDM. Itu artinya, persoalan di K- 3.

Terpisah, VP Corporate Secretary, Rudi Ariffianto menjelaskan, soal penyebab kecelakaan kerja yang terjadi di PT PHR. Menurutnya, sejauh ini hal masih dalam tahapan proses investigasi.

“Sampai disaat ini ada enam pihak yang melakukan investigasi, yaitu Pertamina Grup termasuk PHE dan serta Persero, Disnaker, Dirjen Migas, Polda Riau dan SKK Migas,” ungkap Rudi.

Untuk diketahui. Berikut daftar nama karyawan dari mitra kerja PT PHR itu yangq tewas sejak akhir 2021 hingga awal 2023:

1. IZ (25), karyawan PT Asia Petrocom Service yang bekerja pada posisi swamper Lowbed. Ia meninggal pada Kamis, 9 Desember 2021 akibat tertimpa boom crane di bagian kepala saat proses pemindahan penyangga boom. Peristiwa terjadi di Rig Airlangga-55 Sumur Bekasap-206.

2. SPD (56), karyawan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Ia meninggal pada Rabu, 27 Juli 2022. Meninggal saat sedang istirahat, mengalami hilang kesimbangan dan tak sadarkan diri. Peristiwa terjadi Manggala North P01/P18 Kabupaten Rokan Hilir.

3. FND (57), karyawan PT PHR. Meninggal pada Sabtu 30 Juli 2022. Ia bekerja sebagai operator di RS PHR WK Rokan, Duri-Camp. Meninggal karena merasa sesak di dada ketika sedang menaiki tangga lantai dua menuju control room.

4. HMT (53), karyawan PT Asrindo Citraseni Satria. Meninggal pada Kamis 17 November 2022 di Rig ACS-24 lokasi Minas 4A-44. Meninggal pada saat pekerja (driller) sedang menunggu pelaksanaan Daily Check Up (DCU) sebelum mulai bekerja. Ia merasa pusing dan beristirahat di access control.

5. YND (25), karyawan PT Asia Petrocom Service yang bekerja pada posisi operator dozer. Meninggal pada Minggu, 20 November 2022 di Rig APS-752 lokasi Kotabatak 501. Ia meninggal ketika sedang beristirahat di dekat unit dozer yang terparkir dan belum melakukan pekerjaan. Ia ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri.

6. ER (56), karyawan PT Andalan permata Buana sebagai driver ambulans. Meninggal pada Minggu, 20 November 2022 di Klinik Minas PHR WK Rokan. Saat itu ia sedang beristirahat di kamar driver Klinik Minas ketika menunggu pergantian shift. Saat itu ia ditemukan sedang tak sadarkan diri.

7. SUP (59), karyawan PT Berkat Karunia Phala. Meninggal pada Sabtu, 24 Desember 2022 di RSUD Minas. Kala itu ia merasa tidak enak badan dan menghentikan pekerjaan untuk menuju ke Puskesmas. Setelah merasa baik, di perjalanan menuju Pekanbaru, ia merasa sesak nafas dan kembali ke RSUD Minas.

8. DS (22), karyawan PT Asrindo Citraseni Satria yang bekerja sebagai floorman di Rig ACS-06 lokasi Minas 5D-28. Ia meninggal pada Rabu, 18 Januari 2023 karena tertimpa besi Full Opening Safety Valve (FOSV) yang berada di Working Platform (WPF). **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.