DERAKPOST.COM – Setelah sempat bertambah, kasus penyakit Septicemia Epizootica (SE) atau sapi ngorok di Provinsi Riau saat ini kembali nihil.
Hal ini dipastikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari. “Untuk sapi ngorok belum ada kasus baru, alhamdulillah,” kata Fara.
Fara menjelaskan, dari data terakhir pada sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir (iSIKHNAS), terdapat dua daerah yang terkena SE.
“Kasus terakhir SE atau sapi ngorok, tanggal 14 Februasi di Kampar Kiri dengan jumlah 17 kasus, dan tanggal 16 di Bathin Solapan dengan jumlah 3 kasus. Alhamdulillah saat ini belum ada kasus terbaru,” jelas Fara.
Kabar baik selanjutnya, kata Fara, selain sapi ngorok, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Riau juga saat ini sudah nihil kasus. Katanya, Per hari ini, kasus sudah nol untuk PMK.
Untuk diketahui, penyakit Sapi Ngorok suatu penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau. Yang terjadi secara septikemik. Penyakit ini terjadi juga pada jenis ternak yang lain seperti pada onta, kambing, domba, babi dan kuda.
Sementara itu, Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan yang serius dan sangat menular. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menyerang semua hewan berkuku belah, termasuk sapi, domba, kambing, unta, rusa dan babi. Namun, PMK tidak memengaruhi kuda, zebra, anjing dan kucing. **Rul