Kazzaini Sebut Tak Tolak Investasi PT Trisetia Usaha Mandiri, Tapi Tanam yang Selain Sawit dan Akasia
DERAKPOST.COM – Polemik keberadaan PT Trisetia Usaha Mandiri (TUM), lokasi di Pulau Mendol, Kabupaten Pelalawan ini masih berlanjut. Pasalnya masih ada aksi penolakan dari masyarakat, namun bukan menolak investasi.
Seperti halnya disampaikan oleh Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pulau Mendol (FM-PPM) dari Kuala Kampar, Pelalawan, Kazzaini kepada wartawan. Dia menyatakan, masyarakat setempat bukannya menolak investasi datang ke daerahnya. Tetapi investasinya jangan kelapa sawit atau akasia, karena akan menguras sumber air di sana.
Menurut Kazzaini, masyarakat di Pulau Mendol kini hidup dengan peladangan padi, kebun kelapa dan kebun sagu. Jika di sana nanti ditanam kelapa sawit atau akasia. Karena khawatir usaha tani dari masyarakat ini berangsur-angsur hilang. Sebab sawit dan akasia rakus terhadap air. Hal demikian ditakutkan.
”Masyarakat pasti akan terpuruk dalam kemiskinan. Apakah kita tidak kasihan. Dikarena sebagaimana diketahui sawit dan akasia rakus terhadap air. Hal yang demikian itu ditakutkan,” ujarnya, Sabtu (13/8/2022) kepada wartawan, didalam menanggapi respon dari Manajemen PT TUM yang menyatakan mereka memiliki seluruh perizinan dikeluarkan oleh pihak pemerintah, baik daerah maupun BPN.
Namun yang disayangi itu, ujar Kazzaini, manajemen atau orang dari PT TUM tak begitu paham soal rute-rute pada lokasi yang dipersoalkan masyarakat. Tampak seakan mereka hanya main coret-coret peta di atas meja. Katanya, biasalah itu main jaringan kekuasaan, kapital, serta pertemanan elit. Yang sehingga, hal ini patut dipertanyakan.
Yang menanggung akibatnya itu, lanjut Kazzaini, adalah rakyat jelata setempat. ”Yakni sanak keluarga saya yang sudah mendiami pulau tersebut, secara turun temurun. Apalagi luas Pulau Mendol ini hanya 30.641 hektare. Seluruh pulau ini adalah gambut. Yang merupakan pulau tumbuh, endapan dari sungai Kampar,” kata Kazzaini.
Sementara HGU PT TUM 6.055 hektare, lebih dari 20% dari luas pulau ini, untuk menanam kelapa sawit. ”Masyarakat di daerah ini bukannya menolak investasi. Silakan. Tapi jangan sawit, atau akasia, karena sangat rakus air,” ujarnya. Kalau menanam sawit itu di hamparan Pulau Sumatera, kata Kazzaini, silakan saja, karena pulaunya besar. ”Pulau Penyalai (Pulau Mendol) hanya pulau gambut. **Rul/Rls