Kecelakaan Kerja, Sugianto: Ada Apa Disnakertrans Riau Anugrahkan K3 ke PT RAPP

0 266

 

DERAKPOST.COM – Anggota DPRD Riau, Sugianto mempertanyakan alasan pihak Disnakertrans Riau yang memberikanya penghargaan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) kepada PT Riau Andalan Pulo and Paper (RAPP.l)

Sugianto menilai keputusan Disnaker Riau menganugerahkan penghargaan sebagai langkah yang keliru dan serta terkesanya subjektif. “Penghargaan itu wajar dan serta patut kita pertanyakan. Perusahaan milik April Group itu sering terjadi kecelakaan kerja. Peristiwa 30 orang lebih karyawan terpapar gas,” ujar anggota Komisi V DPRD Riau.

Politisi PKB ini mengatakan, kebocoran gas baru-baru ini membahayakan nyawa manusia, itu yang terbaru dan ketahuan. Sebenarnya i belum lagi jikalau melihat atau mengorek ke belakang. Disebutkan dia, yang berdasarkan keterangan pihak Disnakertrans Riaiu, yakni ada sebanyak 32 karyawan subkontraktor PT RAPP itu terpapar gas berbahaya, diantaranya PT MSM, PT GUT dan PT PMB.

“Makanya, pemberian penghargaan K3 itu ngawur. Ada apa, diantara mereka (Pemerintah, Dinas dan Perusahaan),” tanya Sugianto.Tapi, tidak menapikan kalau kecelakaan kerja itu bisa terjadi dimana saja, tetapi pihaknya memint p Disnakertrans Riau untuk menjelaskan indikator, dan alasanya, yang sehingga PT RAPP, penghargaan.

Seharusnya itu ungkapnya, indikatornya apa, kapan dinilai, jangan-jangan hanya subjektif penilaiannya. Jangan dianggap karena perusahaan besar lalu semudah itu diberikan penghargaan, seakan-akan perusahaan kecil tidak layak. Jikalau itu yang dilakukan oleh Disnakertrans Riau, tentunya ceroboh terlalu mudah dalam mengumbar sertifikat perhargaan.

Disebutkan Sugianto, ketika kebocoran gas yang terjadi mengakibatkan adanya pekerja subkontraktor PT RAPP dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan hal penanganan medis. Kejadian itu sangat fatal, katanya, dikarena bisa mematikan. Apakah yang seperti itu layak diberikan penghargaan oleh Disnakertrans Riau.

“Gas yang bocor tersebut saja berakibat 30 orang pekerja subkontraktor dari PT RAPP itu, terdampak keracunan, dengan mendapat perawatan medis. Diketahui disana ada bahan kimia, kalau sempat meledak bahan kimia yang ada di RAPP itu, radiusnya mencapai 60 KM. Maka, itu seperti bom dan orang yang ada di radius tersebut akan meninggal semua,” tegasnya.

Terkait kritikan dilontarkan oleh anggota DPRD Riau ini dikonfirmasi pada Kepala Disnakertrans Imron Rosyadi menyebut, terimakasih atas kritikan demikian. Tapi dia mengatakan, pemberianya sertifikat penghargaan K3 pada PT RAPP, karena selama ini dinilai bagus penerapan K3. Lagi pula, penghargaan tersebut tidak diberikan secara keseluruhan, tetapi itu diberikan ke divisinya.

“Penghargaan itu bukan bersifat umum untuk perusahaan RAPP, tapi diberikan untuk divisinya. Diketahui penghargaan diberikan kepada perusahaan tersebut ada beberapa kategori, satu diantaranya K3, ” jelas Imron menjawab kritikan dari anggota DPRD Riau Sugianto. Sebutnya, terkait penghargaan K3 pada PT RAPP itu merupa ajuan tahun lalu (2022).

Katanya, dikarena dinilai bagus oleh tim, mereka ini telah diaudit oleh Sucofindo, maka PT RAPP itu layak mendapatkan penghargaan. Tidak hanya PT RAPP, ada sekitar 30 an perusahaan mendapatkan penghargaan di berbagai kategori. Jadi bukan hanya PT RAPP saja. Karena ada penilaian yang dilakukan Sucofindo.

Kembali menyinggung penghargaan K3 yang diberikan kepada PT RAPP, ungkap Imron merupakan penghargaan tingkat nasional 2022 lalu. Sementara itu untuk tahun 2023 ini belum ada, dikarena baru diajukan. Misalnya PT RAPP itu ajukan per divisi, bukanya perusahaan secara umum. Kalau divisinya itu dinilai sudah bagus, mereka mengajukan. Kalau tak bagus mereka tidak mengajukan.

Kesempatan itu Imron, menjelaskan hal memberikan perhargaan ke perusahaan tidaklah semudah itu, diketahui banyak persyaratan yang harus dipenuhi pihak perusahaan sesuai kategori ditetapkan. Salah satu syarat utama ini mengajukan zero insiden, maka perusahaan harus mendapatkan surat bebas klaim dari BPJS, kalau mereka ada klaim berarti tidak zero insiden. Jadi penilaian bukan subjektif. **Rul

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.