Kecelakaan Siswa di SMPN 6 Siak Hulu, Hendri: Hanya Miskomunikasi, Ucapkan Terimakasih ke Kepsek
DERAKPOST.COM – Mencuatnya berita, siswa Kelas VIII 4 yang bernama Andro Nicholas, mengalami luka robek serius ditangannya. Tetapi tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak sekolah. Hal itu, ternyata hanya miskomunikasi.
Pernyataan miskomunikasi, ini dipapar oleh Hendri Panjaiatan selaku orangtua dari Andro Nicholas, kepada wartawan, saat dikonfirmasi ulang permasalahan yang dialami anaknya. “Sudah tidak ada masalah pak. Sudah selesai permasalah tersebut. Kala itu, hanya miskomunikasi saja,” kata Hendri Panjaitan.
Dikatakan dia, memang pada saat awal terjadi Kecelakaan ini, dirinya menelpon Kepala SMPN 6 Siak Hulu, Ahmat Ikron untuk meminta pendapat serta mencari solusi atas kejadian menimpa Andro ini. Kala itu, sambung Hendri, pihak Kepala Sekolah tak menanggapi serius dengan halnya yang ditanyakan itu.
“Pada saat kejadian itu, saya menelpon Pak Ahmat Ikron. Cuma pada saat saya menelpon itu, ada jawabannya yang tak enak. Sehingga saya terpancing emosi, karena kondisi anak saya seakan pihak sekolah membiarkan. Kala itu, ada dari teman saya yakni Larshen Yunus, yang sarankan dilanjut,” sebutnya.
Tapi sambungnya, ternyata pada malam hari kejadian itu, Kepala SMPN 6 datang ke Rumah Sakit (RS) Mesra. Pada ketika itu ungkapnya, Kepala SMPN 6 tersebut menyatakan, untuk segala hal berkaitan kejadian di sekolah tersebut, tidak usah dipikirkan. Bahkan hari Rabu pagi, beliau juga datang ke RS Mesra ini.
“Hanya miskomunikasi saja kemarin itu pak. Tapi, sekarang sudah tak ada yang perlu dipertentangkan didalam masalah atau kejadian dialami anak saya. Artinya semua sudah selesai. Karena, diketahui pihak sekolah tanggap. Bahkan ini pihak sekolah menyatakan akan menanggung pembiayaan,” ungkap Hendri.
Sementara itu, ditempat yang sama. Hal tegas disampaikan Kepala SMPN 6 Siak Hulu Ahmat Ikron, bahwa tidak mungkin pihak sekolah ini, lepas tanggungjawab. Memang katanya, ketika kejadian anak didiknya tersebut, dirinya sedang di luar atau tidak di sekolah. Sebab, perbaikan komputer di Jalan Nangka.
Tapi saat dirinya ditelpon salah seorang guru, mengabarkan ada kejadian ini. Hal itu dirinya berupaya kembali ke sekolah, cuma saat itu pula mobil tak bisa stater alias mogok. Sehingga meminta kepada guru untuk membawa siswa tersebut ke RS terdekat. Karena memang pada saat itu sudah ditangani dengan P3K. Namun tak bisa teratasi disaat itu.
“Apa kami, dari pihak sekolah tak punya rasa bertanggungjawab, seperti dipapar dalam pemberitaan. Bahkan, saat ketika itu ada guru yang mengantarkan siswa ke RS Mesra ini. Bahkan, malam hari itu saya datang melihat kondisi siswa yang dirawat di ruang inap ini. Pada hari Rabu (13/9//2023), saya juga datang lagi, dan jni kepedulian,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala SMPN 6 Siak Hulu tak ada bertanggungjawab atas musibah siswa Kelas VIII 4 dengan nama Andro Nicholas ini. Padahal, saat itu insiden kecelakaan terjadi di sekolah yang dipimpinnya. Orangtua siswa saat itu, minta kepedulian dari pihak sekolah untuk permasalahan ini.
“Pukul 21.00 WIB malam ini anak saya, wajib menjalani operasi di Rumah Sakit Mesra, Jalan Raya Pasir Putih, Kampar,” kata Yulhot Nipasu selaku orangtua dari siswa ini. Yulhot tentu sangat khawatir bahkan cemas, serta ketakutan terkait kondisi dialami anaknya, belum lagi dari sisi pembiayaan, mereka justru bingung dan heran atas sikap pihak sekolah tak sepenuhnya bertanggungjawab.
Mendengar ada keluh kesah dari warga Kecamatan Siak Hulu itu, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I KNPI Riau mengatakan, bahwa dari pihaknya juga meminta sekaligus mendesak agar Kepala Sekolah maupun dari Wali Kelas Siswa yang menjadi korban kecelakaan itu untuk bisa segera bertanggungjawab penuh. Jangan sampai ada stigma yaitu bahwa sekolah lari dari tanggungjawab.
“Dari kronologis kami dengar, dan juga pengakuan orang tua siswa itu. Bahwa insiden itu muncul akibat dari kenakalan beberapa teman-temannya. Siswa yang menjadi korban saat itu sedang duduk santai didepan teras kelas. Artinya yaitu Andro dalam kondisi yang wajar-wajar saja. Lantas terjadil kecelakaan, akibat spontan tertahannya kaca nako jatuh tersebut. Anehnya itu pihak sekolah kok
menganggap biasa-biasa saja,” ungkap Larshen Yunus. **Rul