Kepemimpinan Catur Dinilai Gagal, Maka Tugas Berat Menanti Pj Bupati Kampar

0 115

 

JAKARTA, Derakpost.com- Enterpreneur dan juga sekaligus Tokoh Muda Kampar Gusti Amri ini menilai, bahwa dalam tiga tahun terakhir diketahui, hal Kabupaten Kampar tengah mengalami kemunduran sejak dipimpin Bupati Catur Sugeng.

Apalagi saat Pandemi Covid-19, Bupati Catur Sugeng sebagai komando wilayah dalam pengendalian dampak Pandemi dinilai gagal. Berbagai persoalan dapat dilihat hal ketertinggalan pembangunan, hingga pengangguran serta kemiskinan yang meningkat menjadi 7,82 persen.

“Ini adalah juga puncak dari kegagalan itu. Artinya penanganan pandemi yang dititahkan pada Pak Bupati tak berhasil untuk dilaksanakan. Angka juga bicara seperti itu, kita bisa cek data BPS,” kata Gusti, Ahad (15/5/2022), dalam rilisnya diterima wartawan.

Seperti diketahui, Katanya, bahwa masa khidmat Catur Sugeng ini yang sebagai Bupati Kampar berakhir tanggal 22 Mei mendatang. Meskipun Gubernur Riau, Syamsuar ini mengusulkan nama calon penjabat (Pj) Bupati Kampar pada pihak Kemendagri beberapa waktu lalu, meski hingga saat ini kepastian nama Pj tidak kunjung diumumkan.

Namun pria yang berprofesi konsultan berbagai perusahaan nasional itu pun mengatakan, tidak ambil pusing terkait nama-nama yang diusulkan oleh Gubri maupun yang dipilih nanti Kemendagri. Bagi dia, siapapun menjabat sebagai Pj Bupati Kampar adalah pejabat berlatar belakang yang sama, juga dengan track record tidak begitu menjanjikan didalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hanya saja menurut dia, bahwa mereka yang akan mengisi posisi nomor wahid di Kampar itu harus bisa berjuang keras untuk mensejahterakan masyarakat. Ini karena Kampar memang mesti mampu mengejar ketertinggalanya selama tiga tahun terakhir, serta dapat menghadapi berbagai tantanganya baik sosial politik maupun ekonomi.

Terlepas dari pekerjaan rumah tersebut, kata Gusti Amri, tugas berat berikutnya juga akan dihadapi oleh pihak Pj Bupati Kampar ini, karena mereka juga dituntut untuk menciptakannya harmonisasi dan kestabilan sosial politik yakni menjelang Pilkada dan Pemilu digelar ditahun 2024 mendatang.

“Pj Bupati Kampar pasti ada tantangan yang dihadapi. Pertama itu, tantangan politik, kita akan menghadapi Pilkada pemilu tahun 2004 yang bisa saja nanti akan ada gesekan-gesekan dan bahkan tantangan sosial politik. Hal pergesekan antara calon pemilu legislatif dan calon Pilkada. Ini memang perlu approaching yang bagus dari Pj Bupati mengatasi ini supaya tidak ada konflik,” katanya.

Gusti yang juga merupakan inisiator dan penggagas #KamparHarapan menyebut bahwasa komunitas digital marketing di Riau dengan pengembangan kompetensi digital marketing dan pembinaan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM).

Lebih lanjut kata dia, untuk mengejar ketertinggalan dan menciptakan kestabilan sosial politik, Pj Bupati dan DPRD harus memiliki komitmen bersama dalam mengejar ketertinggalan tersebut dengan memaksimalkan dan memfokuskan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan kesejahteraan dan menekan angka kemiskinan di Kampar.

“Ketika pembahasan APBD dikurangi bagi-bagi kue antara pejabat eksekutif dengan pejabat legislatif,” imbuhnya.
Dia berharap, pola bagi-bagi kue APBD antara eksekutif dan legislatif bisa dihilangkan, dan membuka ruang kontrol bagi masyarakat terhadap APBD yang nilainya hampir Rp3 triliun itu. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.