DERAKPOST.COM – Konflik internal di tubuh Partai Gerindra Siak terus bergulir hingga terdengar ke telinga pengurus DPD Gerindra Riau. Konflik dipicu karena mantan Ketua DPC Gerindra Siak, Sutarno tak mau menyerahkan kantor kepada pengurus baru yang diketuai oleh Androi Ade Rianda.
Androi mengadukan persoalan tersebut secara langsung di hadapan Ketua DPD Gerindra Riau, Muhammad Rahul saat pelantikan pengurus baru DPC, PAC dan Ranting Gerindra se-Kabupaten Siak, Ahad (6/11/2022) lalu.
Ia mengatakan sejauh ini sikap mantan ketua Sutarno dinilai tidak komitmen dan belum jelas. Namun ia optimis, dalam waktu dekat kantor Gerindra akan segera kembali kepada partai.
“Kita sangat mengharapkan dukungan DPD Gerindra Riau terkait persoalan kantor Gerindra ini. Dan kita yakin akan segera kembali,” sebut Androi yang juga Wakil Ketua DPRD Siak, dikutip dari Cakaplah.
Dijelaskannya, pembangunan gedung tersebut bersumber dari iuran para anggota DPRD Siak yang saat itu berjumlah 6 orang. Dan setiap orang memang menyumbang dana sebesar Rp5 juta setiap bulannya selama 2 tahun lebih.
“Gerindra Siak memang memiliki sejumlah sumber keuangan partai termasuk yang berasal dari pemerintah, selain dari sumbangan para kader, khususnya anggota dewan dari Gerindra,” terus mantan Sekretaris DPC Siak tersebut.
Dalam serah terima dari pengurus sebelumnya tidak ada menuangkan terkait laporan keuangan yang berkenaan dengan pembangunan kantor. Jadi saat ini tengah dilakukan penyeledikian internal. Karena memang, sepengetahuan kader bahwa gedung yang dibangun adalah bertujuan untuk kantor, tapi tidak diserahkan oleh mantan Ketua Sutarno.
Androi bahkan sempat mengajak Ketua DPD Gerindra Riau untuk meninjau langsung kantor Gerindra yang dibangun tahun 2015-2016 itu yang berada di Sungai Mempura, Jalan Lintas Siak-Buatan.
Rombongan DPD Gerindra Riau didampingi empat orang anggota Fraksi di DPRD Siak, namun sayangnya Sutarno justru tidak hadir dalam kegiatan itu.
Diberitakan sebelumnya, persoalan adanya klaim kepemilikan kantor Gerindra sempat mencuat. Namun hingga saat ini, belum ada tindaklanjutnya. Pengurus Gerindra di bawah pimpinan Androi mengaku telah melaporkan hal ini ke DPP Gerindra.
Sementara itu, ketua panitia pelantikan pengurus DPC Gerindra, Ali Masruri saat ditanya soal adanya anggota fraksi yang tidak diundang menyebutkan undangan acara untuk anggota fraksi diserahkan ke ketua fraksi, dan dia kondisikannya.
“Karena panitia sifatnya hanya mengundang pihak eksternal saja. Sedangkan di internal kader cukup pemberitahuan saja,” terang Ali.
Di tempat terpisah, Sutarno mengaku ia tidak dilibatkan dalam acara itu. Ia juga menegaskan, bahwa dirinya tidak mendapatkan undangan. “Kenapa saya tidak hadir, karena saya tidak dilibatkan dan tidak diundang,” kata Sutarno kepada media, Selasa (8/11/2022).
Terkait masalah kantor DPC Gerindra Siak Sutarno menegaskan, bahwa bangunan itu bukan milik partai, melainkan miliknya Kalau memang dia (ketua yang sekarang) menghendaki kantor itu, maka ganti rugilah. **Rul